RADARSEMARANG.COM, Kajen – Tebing di jalur Sibelis longsor. Longsorannya hingga menutupi hampir selebar badan jalan. Jalur ini sementara ditutup. Padahal, baru saja dibuka dan dioperasikan pada November 2020 lalu.
Jalur yang terletak di Desa Tenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan ini panjangnya 975 meter. Lebarnya 7 meter. Jalur ini sebenarnya jalur lama. Kemudian ditutup sejak 1990-an dan kembali difungsikan pada November 2020 lalu.
Jalur ini memang membelah tebing. Jika dari arah Kajen, tebing ada di sebelah kiri. Sebelah kanan jurang. Namun kini sudah dilengkapi beton pembatas.
Menurut Kepala Desa Tenogo Agus Susilo, tinggi tebing itu kurang lebih 25 meter. Perkiraannya, longsor terjadi pada Rabu (10/2/2021) dini hari pukul 02.00. Ia baru mendapat laporan peristiwa itu pukul 04.00 dari salah seorang warganya yang sedang dalam perjalanan menuju Pasar Kajen.
“Dia melapor lewat pesan WhatsApp,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM kemarin.
Saat hendak melintas, lanjut Agus, warganya itu melihat longsoran sudah menutupi hampir selebar badan jalan. “Dia naik motor, jadi masih bisa melintas. Kalau mobil sudah tidak bisa,” tuturnya.
Agus mengungkapkan, belakangan memang sudah ada tanda-tanda longsor di sana. Kerikil-kerikil dari tebing berjatuhan. Menggelinding sampai ke badan jalan. Bahkan juga ada batu besar yang jatuh ke jalan.
“Minggu, Senin, Selasa kemarin itu jalan itu sudah banyak kerikil. Ngglinding dari tebing,” ucapnya.
Usai mendapat laporan longsor terjadi, Agus kemudian mengecek ke lokasi usai Subuh. Ia kemudian meneruskan laporan ke pihak Bina Marga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pekalongan.
Hingga sore kemarin, proses pembersihan longsoran masih berlangsung. Bina Marga mendatangkan alat-alat berat. Sementara jalur Sibelis baru itu ditutup total.
“Tadi saya lihat masih dibersihkan pakai alat berat. Tapi kemudian hujan turun deras, belum saya cek lagi pembersihan kembali dilanjutkan atau berhenti sementara,” tutupnya. (nra/lis)
