27.2 C
Semarang
Tuesday, 24 June 2025

Perbaikan Jembatan Rembun Dikebut, Menteri PUPR: Maksimal 45 Hari

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Kajen – Perbaikan jembatan Rembun dikebut. Semula diperkirakan selesai dalam dua bulan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) minta perbaikan jembatan ini rampung dalam waktu maksimal 45 hari (19 Maret 2021).

Minggu (7/2/2021), Menteri PUPR Mochamad Basoeki Hadimoeljono meninjau lokasi jembatan perbatasan Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang yang ambles pada Kamis (4/2/2021) malam. Menurutnya, titik kerusakan ada di kedua sisi sebelah timur jembatan. Penyebabnya karena kekuatan struktur jembatan sudah fatik (kelelahan-tidak seperti semula).”Karena terbebani kendaraan-kendaraan terus-menerus,” jelasnya kepada RADARSEMARANG.COM di lokasi.

Ia memaparkan, jembatan Rembun merupakan jembatan tipe Callender Hamilton (CH). Dibangun tahun 1977. Di Pulau Jawa, lanjut dia, ada 38 unit jembatan dengan tipe CH. Semuanya dibangun pada kisaran tahun 1970-1980.”Semuanya sedang kami programkan untuk perbaikan atau penggantian strukturnya. Termasuk jembatan Rembun ini yang sebenarnya memang sedang akan kami ganti,” ungkapnya.

Pihaknya meminta, perbaikan selesai dalam waktu maksimal 45 hari. Terhitung sejak 5 Februari 2021. “Saya minta dipercepat. Maksimal 45 hari,” ujarnya.

Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) Wilayah 1 Jateng Habis Hurriyanto mengatakan, hingga Minggu (7/2/2021) kemarin progres perbaikan baru sampai tahap pembongkaran lantai jembatan.

Tahap itu, lanjut dia, diperkirakan akan selesai selama satu minggu ke depan. Kemudian akan dilanjutkan pembongkaran rangka baja lama, lalu perakitan rangka baja baru.”Semua bagian akan diganti yang baru. Kecuali pondasi karena masih baik,” jelasnya.

Pihaknya akan berupaya menyelesaikan perbaikan sesuai target. Sebelum memasuki lebaran. Meski, kata dia, hujan cukup menjadi kendala pengerjaan. Pihaknya berencana menambah jumlah pekerja.”Sesuai pesan Pak Menteri, kami diharapkan  menambah jumlah pekerja dari warga lokal,” tutupnya. (nra/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya