RADARSEMARANG.COM, Kajen – Tiga dukuh di Kelurahan Sragi, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan terendam air sehari semalam. Sementara di Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, air menggenangi hampir seluruh desa dengan kedalaman air kisaran 20-70 sentimeter.
Pantauan RADARSEMARANG.COM di Kelurahan Sragi, air menggenangi Dukuh Ringin Pitu, Pesantren, dan Gembyang. Di antara tiga dukuh tersebut, Ringin Pitu yang paling parah. Air sampai masuk ke beberapa rumah warga. Salah satunya ke rumah Sarji, 54. Rumahnya berada di RT 02 RW 7.
“Air menggenangi kampung ini mulai Minggu (17/1/2021) sore sampai siang ini,” kata Sarji kepada RADARSEMARANG.COM, Senin (18/1/2021) siang.
Saat ditemui koran ini, Sarji tengah duduk di kursi teras rumah bersama anak dan istrinya. Kaki mereka angkat ke atas kursi itu.
Wartawan koran ini mencoba masuk ke rumah Sarji. Di dalam rumahnya, air hanya setinggi mata kaki. Tetapi, kata Sarji, itu membuatnya repot. Kasur lantai harus ia pindahkan ke atas meja. Lemari es ia ganjal dengan balok seadanya. Barang-barang lain ia satukan ke dalam kardus dan ia tumpuk di atas kursi. Di depan pintu ia ganjal dengan bambu agar sampah tak masuk ke rumah.
“Air bukannya surut, ini malah meninggi. Awalnya hanya di halaman rumah. Tapi karena curah hujan tinggi, air jadi masuk. Kalau sampai malam hujan terus, mungkin akan lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Kasi Trantib Kelurahan Sragi Sri Listyowati mengungkapkan, tiga dukuh tersebut memang langganan banjir. Namun biasanya cepat surut. Kali ini lambat surut, karena sejak Minggu hujan nyaris tiada henti. “Selain itu, diperparah adanya luapan air dari Sungai Brancah,” jelasnya.
Pihaknya kini terus memantau perkembangan lewat koordinasi dengan Ketua RT maupun RW. Ia melaporkan, hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi. “Kondisi saat ini masih relatif aman. Semoga curah hujan tidak terlalu tinggi, sehingga air cepat surut,” katanya.
Sementara itu, di Desa Tengeng Wetan, Kecamatan Siwalan, air menggenangi hampir di seluruh desa. Terutama di permukiman pinggir Kali Sragi Lama.
Halaman Balai Desa Tengeng Wetan juga terendam air. Setinggi betis orang dewasa. Namun aktivitas di balai desa masih berjalan.
RADARSEMARANG.COM memantau ke permukiman warga bersama Kepala Desa Tengeng Wetan Rokhmat. Rata-rata air setinggi betis orang dewasa. Di beberapa titik, ada yang setinggi lutut hingga paha orang dewasa. “Hari Minggu (17/1/2021) itu, yang di dekat kali malah ada yang sudah satu meter. Tapi sudah surut,” kata Rokhmat.
Rokhmat mengungkapkan, kira-kira ada 500 rumah terendam banjir. Namun, lanjut dia, kebanyakan hanya sampai halaman atau teras rumah. “Rata-rata tiap gang tergenang air. Hampir seluruh Tengeng Wetan,” sebutnya.
Dalam perjalanan dari Kajen ke Tengeng Wetan via Kecamatan Sragi, RADARSEMARANG.COM melihat banyak area persawahan tergenang air. Demikian pula di tiap-tiap gang. Air di kali dan parit-parit tinggi. Beberapa meluap ke jalan-jalan desa.
Menurut Rokhmat, banjir kali ini karena curah hujan tinggi dan luapan air Kali Sragi Lama. “Resapan air rendah, mungkin karena dampak adanya jalan tol,” imbuhnya.
Pihaknya sudah melapor ke kecamatan untuk ditembuskan ke BPBD Kabupaten Pekalongan. Ia juga sudah mengimbau warganya untuk waspada dan berjaga-jaga. “Sejauh ini belum ada warga yang mengungsi. Kondisi masih relatif aman. Tapi perlu waspada. Karena curah hujan masih tinggi,” tutupnya. (nra/ida)