RADARSEMARANG.COM, Kajen – Satreskrim Polres Pekalongan berhasil menangkap dua pencuri spesialis pembobol rumah kosong. Mereka telah beraksi di 11 rumah di Kabupaten Pekalongan. Salah satu tersangka adalah residivis dengan lima kasus yang sama.
Dua tersangka itu ialah Gabriel, 37, dan Nur Khamid, 32. Gabriel adalah warga Jalan Sawah Besar VI, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Ia residivis lima kali. Sementara Nur Khamid warga Jalan Gisikrejo, Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.
Gabriel mengaku, untuk dapat masuk ke rumah kosong, ia bersama Khamid mencongkel jendela. Untuk memastikan rumah itu kosong, mereka mengetuk pintu terlebih dahulu. “Jika penghuninya tidak keluar, berarti rumah itu kosong. Dari 11 rumah itu kebetulan semuanya kosong,” ungkapnya dalam gelar perkara di Mapolres Pekalongan Senin (16/11/2020).
Setelah masuk, mereka menggasak barang-barang. Sasaran utama mereka adalah uang, ponsel (HP), dan televisi. Mereka banyak beraksi siang hari. Setelah beraksi, mereka langsung kembali ke Kota Semarang. “Kalau ada barang lain yang memungkinkan kami bawa ya kami ambil. Barang-barang itu rencananya akan kami jual untuk kebutuhan sehari-hari,” lanjut Gabriel.
Kapolres Pekalongan AKBP Darno mengatakan, proses penangkapan mereka bermula dari pengembangan kasus pembobolan rumah kosong di Kecamatan Karanganyar. Rumah kosong itu mereka bobol pada Rabu (28/10/2020) lalu. “Dari sana kemudian berlanjut ke kasus yang sama di Kecamatan Kedungwuni, Sragi, dan tempat-tempat lain,” ungkapnya.
Kedua tersangka ditangkap ketika sedang berada di rumah temannya di Jalan Mugas Dalam, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, pada Selasa (10/11/2020) lalu. Kedua tersangka akan dijerat pasal 363 ayat 1 tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Kapolres mengimbau, masyarakat agar selalu berhati-hati dan memastikan rumah aman ketika akan ditinggal. Lampu teras rumah jangan sampai menyala saat siang hari karena itu akan mengindikasikan rumah itu kosong. “Titip pesan kepada tetangga untuk mematikan lampu. Pastikan rumah tergembok atau terkunci. Titipkan kunci ke tetangga atau kerabat,” imbaunya. (nra/ton/bas)
