RADARSEMARANG.COM, Kajen – Setelah sukses majukan produk-produk hasil Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), Desa Pakumbulan, Kecamatan Buaran, siap merambah ke produk pertanian. Untuk itu, balai pertanian segera dibangun.
Kepala Desa Pakumbulan Khumailin mengatakan, mayoritas warganya bekerja sebagai petani. Sebagian lain bergerak di industri ekonomi kreatif. Agar tak sia-sia, pihaknya memaksimalkan potensi pertanian juga.
“Balai pertanian ini yang akan konsen mengurus itu,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM usai acara peresmian Kampung Siaga Candi dan Balai Pertanian yang dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Pekalongan, Selasa (11/8/2020).
Ia menambahkan, hasil pertanian warga akan dibeli langsung oleh Bumdes Pakumbulan. Dan Bumdes yang akan memasarkan. “Nanti kami coba pasarkan dengan cara seperti yang dilakukan pelaku UMKM di sini yang terbukti berhasil,” ucapnya.
Anggota Komisi X DPR RI Bisri Romly yang hadir sebagai pembina pengusaha Kabupaten Pekalongan mengatakan, kemajuan industri rumahan Pakumbulan sangat pesat. Menurutnya, ada yang omzetnya mencapai Rp 10 miliar per bulan. “Jika ini dikolaborasikan dengan produk-produk pertanian akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara mikro maupun makro,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, Pakumbulan merupakan contoh kampung yang sedang bertransformasi dari pertanian ke industri. Namun tidak meninggalkan potensi dasarnya sebagai kampung dengan banyak petani.
“Lantas mereka membangun balai pertanian. Jadi industri rumahan jalan, pertanian juga jalan. Ini dapat menjadi contoh,” katanya. (nra/lis/bas)