RADARSEMARANG.ID, Kajen – Serapan pasar terhadap kopi Pekalongan masih rendah. Belum banyak warung kopi dan kafe di Pekalongan yang menyediakannya. Padahal kopi merupakan salah satu komoditi potensial di Kabupaten Pekalongan.
Menurut pegiat kopi Pekalongan Agus Mukti, hal itu disebabkan rendahnya kualitas kopi Pekalongan. Melimpahnya hasil tanaman kopi belum diimbangi kendali mutu yang baik. Sementara kafe-kafe menaruh standar mutu yang tinggi.
“Pengembangan mutu dan kualitasnya masih perlu ditingkatkan,” katanya kepada RADARSEMARANG.COM. Ada delapan kecamatan di Kabupaten Pekalongan yang berpotensi menghasilkan kopi berkualitas. Delapan kecamatan itu menurut Agus adalah Petungkriyono, Talun, Doro, Lebakbarang, Karanganyar, Kajen, Kandangserang, dan Paninggaran. Kedelapannya menghasilkan kopi robusta. Sementara Petungkriyono bisa menghasilkan arabica karena berada di ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut (mdpl). “Namun ini belum direspons dengan baik. Belum digarap dan diolah dengan proses yang baik dan terukur,” ucapnya.
Geliat budaya minum kopi dan menjamurnya kafe-kafe, lanjut Agus, sebenarnya bisa menjadi momen memajukan dan mengenalkan kopi Pekalongan. “Ini akan berhasil jika dari hulu ke hilir dapat berkomunikasi dan saling mendukung,” tutupnya. (nra/lis/bas)