30 C
Semarang
Wednesday, 16 April 2025

Tutur Batik, Narasi Sejarah Batik Pekalongan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, KAJEN – Pagelaran Tutur Batik Pekalongan yang rutin digelar setiap tahunnya kali ini mengusung tema Legenda Bumi Batik Nusantara, dengan menampilkan penari-penari dari Dewan Kesenian Daerah Kabupaten Pekalongan dan bercerita tentang keanekaragaman batik di Pekalongan.

Dalam acara Tutur Batik kali ini juga memberikan penghargaan kepada lima pebatik yang sudah melahirkan karya yang diakui baik di Tingkat Nasional maupun internasional, seperti Utoyo Slamet, Failasuf Wiradesa, Sapuan Wiradesa , Liem Ping Wei Kedungwuni dan Oey Soe Tjoen Kedungwuni.

Bupati Pekalongan KH Asip Kholbihi, Rabu (25/12) kemarin, mengungkapkan bahwa pagelaran tutur batik adalah sebuah acara, yang berisi tentang bagaimana Batik di Kabupaten Pekalongan dinarasikan, sehingga batik tersebut mempunyai makna dan arti.

“Tutur batik adalah sebuah acara, yang berisi tentang bagaimana kita menarasikan tentang batik, dan menutur sejarah panjang perjalanan batik di Kabupaten Pekalongan. Tentu tidak lepas dari legenda Batik yang ada di Kabupaten Pekalongan ini,” ungkap Bupati Asip.

Bupati Asip juga mengatakan bahwa event yang berkaitan dengan pemberdayaan batik harus dijaga dan dilestarikan, karena salah satu pagelaran yang sangat iconic di Kabupatn Pekalongan, yaitu tutur batik.

Menurutnya pemerintah mempunyai fungsi memfasiliatsi, dan melakukan penataan regulasi terkait dengan bagaimana lingkungan harus dijaga, diversifikasi pemasaranya harus dibantu karena ekonomi kreatif itu juga didukung sistem bisnis yang baik.

“Dari semua itu kita memberikan apresiasi atau penghargaan agar karya karya beliau tetap bertahan dan mewariskan kepada generasi muda, agar mereka mencintai batik tulis sekaligus mengembangkan karya tersebut sesuai dengan perkembangan jaman,” kata Bupati Asip. (thd/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya