RADARSEMARANG.COM, KAJEN – Masih ada 17 rumah tidak layak huni (RTLH) di wilayah Kabupaten Pekalongan, yang belum tersentuh program rehab dari pemkab. Artinya, selama empat tahun terakhir, pemkab baru merehab sekitar 4 ribu RTLH.
Hal itu disampaikan oleh Bupati Pekalongan Asip Kholbihi ketika memberikan bantuan RTLH di Desa Mulyorejo, Kecamatan Tirto Rabu (27/11). Selain mendapat bantuan dari pemerintah, Pemkab Pekalongan juga menerapkan pola Abang Rudi, alias ayo membangun rumah sendiri. “Pola Abang Rudi juga sangat membantu dalam menekan RTLH,” kata Asip.
Bupati mengatakan bahwa hingga akhir tahun 2021 nanti, pemkab akan menurunkan sekitar 3 ribuan RTLH. Hal itu akan terus dilakukan dengan berbagai pola dan program. Sementara itu, ada 100 unit rumah di Desa Mulyorejo yang mendapat giliran rehab. Dengan total nilai Rp 1,5 milar. Fokus pengerjaan kali ini di Desa Mulyorejo, karena masuk laboratorium kemiskinan di Kabupaten Pekalongan, khususnya kawasan pesisir.
“Hari ini kita berada di kediaman Pak Raswan di Desa Mulyorejo. Beliau ini korban banjir rob tahunan. Sehingga struktur bangunannya sudah rusak dan kita bantu untuk rehab agar bisa layak huni,” kata bupati.
Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Pekalongan, Trinanto Agus Maryono menjelaskan bahwa Pemkab Pekalongan, selama empat tahun terakhir bukan hanya menekan angka RTLH, namun juga membenahi permukiman kumuh menjadi kota yang bersih dan asri.
“Intinya pemkab sangat konsen menyelesaikan RTLH yang ada di Kabupaten Pekalongan. Sehingga secara statistik angka penurunannya cukup menggembirakan. Target tahun 2021 InsyaAllah bisa berkurang sangat signifikan,” jelas Trinanto Agus Maryono. (thd/zal)