RADARSEMARANG.COM, CURUG Bajing merupakan salah satu primadona wisata alam di Kabupaten Pekalongan yang menjadi yang menyuguhkan pemandangan yang eksotis. Curug Bajing sendiri terletak di Desa Telogopakis, Kecamatan Petungkriyono.
Membutuhkan Waktu kurang lebih dari dua jam dari pusat Kota Pekalongan untuk mencapai Curug Bajing. Menempuh waktu yang cukup panjang tak akan terasa jika anda sudah memasuki Kecamatan Petungkriyono.
Maklum saja, Petungkriyono yang merupakan hutan hujan tropis terbesar di Jawa ini, menyuguhkan pemadangan yang indah, hamparan bukit persawahan yang indah akan memanjakan mata disepanjang perjalanan.
Anda akan semakin dibuat takjub ketika sampai di Curug Bajing. Indahnya air terjun sudah tampak dari kelokan jalan setapak yang tidak jauh dari pintu masuk objek wisata tersebut. Jalan 100 meter dari loket masuk menuju Curug akan terasa lama, sebab beberapa spot foto nan catik, membuat ada akan terasa sibuk mengambil beberapa gambar.
Derasnya kucuran Curug Bajing setinggi 70 meter, diantara tebing bebatuan dan pepohonan yang rindang, serta aliran sungai bertingkat yang dingin dengan kedalaman sekitar tujuh meter tersebut, membuat orang ingin berenang di bawahnya. Ditambah udara yang sejuk serta pemandangan alam yang masih asri akan membuat anda merasa tenang dan lepas dari penat atas aktivitas perkotaan.
Selain menyuguhkan pemandangan air terjun, Curug Bajing juga menyuguhkan beberapa spot foto yang dapat mempercantik halaman sosial media seperti gardu pandang, yang berlatar belakang pemandangan air terjun, ada pula taman bunga celocia yang indah.
Imam Taufik, selaku anggota Pokdarwis Lembung Lestari mengatakan, bahwa Objek Wisata Curug Bajik dibuka sejak Oktober 2014 lalu. Imam mengatakan, momen paling ramai terjadi pada saat syawalan. Pasalnya setiap tahunnya di Curug Bajing terdapat event tahunan yang memamerkan produk unggulan dan ragam budaya khas Petungkriyono.
“Hari-hari biasa mungkin sekitar ratusan. Hanya saja di saat kemarau sepeperti ini debit air di Curug Bajing sedikit berkurang sehingga kurang menarik, tetapi pengunjung masih bisa menikmati segarnya Curug meski tak sederas biasanya,” paparnya. (Alif Maulana/bas)