Lima Kecamatan Kekeringan, Bantuan 5.000 Liter Per Minggu

RADARSEMARANG.COM, KAJEN – Dampak musim kemarau dirasakan beberapa desa di Kabupaten Pekalongan. Diakui oleh beberapa warga, sumber air di beberapa sumur sudah mulai mengering dan keruh.

Seperti yang dirasakan warga Dukuh Gembyang RT 02 RW13, Kelurahan Sragi, Kabupaten Pekalongan, bahwa krisis air bersih sudah dirasakan warga sejak tiga bulan lalu. “Ya kami kerepotan kalau cari air.  Apalagi kalau malam-malam untuk keperluan MCK. Kadang kalau pagi,  mandi ke rumah saudara yang beda desa.  Atau minta air ke tetangga atau mushola yang masih ada air bersih,” ujar Yoga Prayono, salah sorang warga yang ikut mengantre air bersih dari BPBD Senin (2/9).

Meski telah mendapat bantuan dari BPBD, Yoga merasa bantuan tersebut masih kurang.  Karena Kelurahan Sragi hanya mendapat jatah 5.000 liter air setiap minggunya.  “Bantuan air ini membatu,  tetapi jika dibilang kurang ya kurang sekali, kan banyak warga yang butuh air,  sementara kapasitasnya terbatas. Mudah-mudahan ada bantuan tambahan,  karena kalau pas tidak ada bantuan terpaksa harus beli air,” imbuhnya.

Sementara itu dari data BPBD Kabupaten Pekalongan, tercatat ada 5 desa yang dinyatakan kekeringan yang tersebar di 5 kecamatan, yakini Kecamatan Sragi,  Kecamatan Kesesi,  Kecamatan Kajen,  Kecamatan Wonokerto dan Kecamatan Kedungwuni.  Total hingga saat ini BPBD telah menyalurkan sebanyak 185.000 liter air bersih.

Terpisah, Kepala BPBD Kabupaten Pekalongan Budi Raharjo mengatakan, telah memetakan beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Pekalongan yang rawan kekeringan.  “Dari hasil pemetaan tersebut,  ada 11 desa di tujuh kecamatan yang rawan kekeringan.  Akan tetapi kami telah mengantisipasinya dengan rutin droping air bersih,” jelasnya.

Lima truk berkapasitas 5.000 liter air bersih disiapkan untuk menyalurkan ke beberapa desaya yang tersebar di Kabupaten Pekalongan. Total saat ini ada 1.915 KK dan 6.650 jiwa. “Ada beberapa desa yang ditangani dengan Pamsimas,  semoga dengan upaya-upaya yang dilakukan dapat mengurangi krisis air bersih,” imbuhnya.  (alf/zal)