Sementara itu, Kepala MTs Al Muttaqim Rengging Samudi membenarkan bahwa 25 siswa dan tiga guru yang terkonfirmasi positif Covid-19 berawal dari screening vaksinasi untuk para siswa.
Awalnya terdapat 100 siswa yang menjalani vaksinasi pada 6 September dan hasilnya baik tidak ada masalah. Lantas ada tawaran vaksin tahap kedua dan diusulkan untuk 50 siswa. Namun, yang lolos screening hanya 26 siswa selebihnya tidak lolos.
”Sebanyak 24 siswa yang tidak lolos screening ditindak lanjut dengan tes swab pada 14 September dan dua hari berselang mendapat informasi 11 anak terkonfirmasi positif dan dua anak yang hasilnya menyusul juga sama,” terang Samudi.
Dinas kesehatan kembali melakukan penulusuran kontak terhadap 24 siswa dan enam guru kelas VII yang sebelumnya diketahui banyak yang positif. Hasilnya, ada 12 siswa dan tiga guru yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.
Kabupaten Jepara yang masuk PPKM level 2 diperkenankan melaksanakan pembelajaran tatap muka. Pertimbangan lain, tidak semua orang tua siswa mampu menyediakan kuota internet untuk pembelajaran daring. Orang tua murid juga menginginkan tatap muka sehingga diambil keputusan pembelajarannya secara tatap muka.
Mengetahui itu Bupati Jepara Dian Krtistiandi menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di Jepara. Andi, sapaan akrab Bupati, menegaskan selama PTM dihentikan pihaknya akan mengevaluasi pelaksanaan PTM di Jepara.
”Kalau ditanya sampai kapan, nanti kami evaluasi sampai pada saatnya semua siap,” terangnya. (ks/rom/ful/JPR/ap)