27.5 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

Cegah Desa Hilang, Penanganan Kawasan Pesisir Sayung Disayembarakan

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak -Penanganan dampak rob dan abrasi di wilayah pesisir Kecamatan Sayung disayembarakan. Ini diperlukan lantaran selama ini belum ada program yang integratif dalam penanggulangan bencana pesisir tersebut. Penanganan pesisir yang parsial menyebabkan ketidaktuntasan dalam menangani dampak bencana rob dan abrasi.

Kepala Dinputaru Pemkab Demak Ahmad Sugiarto melalui Kabid Sumber Daya Alam (SDA), Mahiswara Winiarti mengatakan, sayembara penanganan pesisir Demak telah dibahas oleh Bappeda Provinsi Jateng.

“Jadi, penanganan kawasan pesisir Sayung Demak ini nanti disayembarakan dulu. Tujuannya adalah mencari gambaran atau format yang tepat seperti apa kira-kira pembangunan yang bisa dilaksanakan. Dengan demikian, ketika ada pendanaan termasuk dari pihak luar, maka kita sudah ada grand design atau semacam blue print yang pasti,”katanya.

Menurutnya, setidaknya ada tiga desa yang menjadi perhatian atau prioritas penanganan dalam sayembara ini. Yaitu, kawasan pesisir Desa Timbulsloko, Tugu dan Desa Bedono.

“Penataan pesisir pantai melalui sayembara akan dapat diketahui secara pasti penanganannya. Intinya, pesisir Sayung ini mau diapakan dalam jangka panjang. Konsepnya seperti apa dan lainnya. Pada prinsipnya, Pemkab Demak tidak ingin ada desa yang kembali tenggelam oleh air rob. Maka, kita berupaya untuk mencegah hilangnya desa ini dengan penanganan yang komprehensif,”ujarnya.

Penataan kawasan pesisir yang akan dilakukan tetap memperhatikan kebersihan lingkungan. Yaitu, agar lingkungan tetap sehat. “Untuk penanganan pesisir Sayung ini telah dianggarkan Pemprov Jateng. Fokusnya adalah untuk penanganan rob di pesisir Sayung,”katanya.

Winiarti menambahkan, sebelumnya Pemkab Demak juga telah berpikir bagaimana dalam penanganan dampak rob ini warga yang terkena langsung dilakukan relokasi. Namun, karena relokasi ini membutuhkan biaya besar serta harus ada lokasi baru yang akan ditempati, maka hingga kini relokasi belum terealisasi. Pasalnya, masyarakat juga maih enggan untuk berpindah tempat tinggal.

“Jadi, masih banyak kendala. Nah, yang terpenting adalah penanganan rob untuk sementara ini sudah dibahas di Bappeda Provinsi Jateng termasuk adanya sayembara penanganan itu. Sayembara ini diadakan karena kita tidak ingin kehilangan desa lagi akibat rob. Kita lakukan langkah penyelamatan,”ujar dia.

Menurutnya, jika tidak ada penanganan pasti, maka dwlqm jangka panjang dikhawatirkan tidak akan ada lagi pemukiman warga. Utamanya di tiga desa tadi. Yaitu, baik Desa Timbulsloko, Tugu maupun Bedono.

Seperti diketahui, kondisi rob Sayung dari hari ke hari makin mengkhawatirkan. Tidak hanya rumah warga saja yang terendam air laut. Namun, infrastruktur jalan desa maupun jalan penghubung antar kampung juga rusak kena rob dan abrasi.

“Maka, blue print yang dibuat Bappeda Provinsi Jateng ini nanti kita harapkan bersama bisa menjadi acuan yang pasti dalam penanganan bencana di pesisir Demak tersebut,”ujarmya. (hib/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya