RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Bidang Tata Ruang Pemkab Demak turut mendorong percepatan pembebasan lahan untuk jalan tol seksi 1 Sayung-Kaligawe.
Sebelumnya, masalah tersebut telah dibahas dalam rapat bersama antara Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat dan tim dari Kantor Staf Presiden (KSP). Rapat dipimpin Deputi I Kepala Staf Kepresidenan Febry Calvin Tetelepta. Rapat juga dihadiri unsur dari Pemerintah Kota Semarang dan Pemprov Jateng.
Kabid Tata Ruang dan Pertanahan, Naning Prihatiningrum menyampaikan, rapat tersebut untuk mendorong proses ganti untung atas tanah musnah milik masyarakat di lahan pembangunan seksin1 jalan tol Semarang-Demak agar segera terselesaikan.
Menurutnya, tanah musnah masih menjadi kendala, utamanya dalam hal pembebasan lahannya. “Jadi, KSP terus mendorong kementerian atau lembaga dan seluruh pihak terkait supaya gencar melakukan sosialisasi serta negosiasi kepada masyarakat,”ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Febru Calvin selalu pimpinan rapat dari KSP menyampaikan, bahwa pembangunan jalan tol di wilayah seksi 1 masih terkendala proses pembebasan lahan. Ini karena sebagian besar teridentifikasi sebagai tanah musnah atau tanah yang terancam tenggelam akibat banjir rob.
“Karena itu, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa pada 2023 tanah yang sekarang masih terlihat akan musnah tergerus air laut. Karena itu, proses ganti rugi jangan sampai berlarut-larut sampai terendam. Nanti justru khawatirnya tidak dapat ganti rugi sepeserpun,”katanya.
Menurutnya, pemerintah berupaya dan memastikan proses pembebasan lahan berkeadilan untuk rakyat. “Hanya saja. Kita juga berkejaran dengan waktu. Karenanya, kita terus carikan solusi jalan tengah yang terbaik. Kita pastikan masyarakat dapat ganti untung secara layak,”kata dia. (hib/web/bas)
