RADARSEMARANG.COM, Demak – Sebanyak 17 desa di 9 kecamatan dengan fasilitasi dana alokasi khusus (DAK) menerima bantuan sanitasi dari pemerintah pusat. Program DAK sanitasi ini tersebar di wilayah perkotaan dan perdesaan.
Plt Kabid Cipta Karya Andi Erwin Prasetyo melalui Sub Koordinator Drainase dan Air Limbah, Heru Heriyono mengatakan, fasilitasi pembangunan tangki septik (septic tank) skala individual untuk perkotaan dan perdesaan jumlahnya masing-masing minimal 50 kepala keluarga (KK).
Untuk pembangunan tangki septik perkotaan berada di Desa Dombo, dan Desa Tugu, Kecamatan Sayung. Kemudian, di Desa Tegalarum, Kecamatan Mranggen. Lalu, Desa Dempet, Kecamatan Dempet, Desa Wedung, Kecamatan Wedung, Desa Weding, Desa Serangan, dan Desa Krajanbogo, Kecamatan Bonang.
Adapun, untuk pembangunan tangki septik skala individual perdesaan terdapat di Desa Temuroso, Desa Trimulyo dan Desa Blerong, Kecamatan Guntur. Kemudian, Desa Kramat, Kecamatan Dempet, Desa Mangunrejo dan Desa Sokokidul, dan Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung.
Lainnya adalah Desa Ngegot , Kecamatan Mijen, serta Desa Donorejo, Kecamatan Karangtengah. Sedangkan, untuk pembangunan TPS3R hanya berada di Desa Katonsari, Kecamatan Demak Kota. TPS3R merupakan singkatan dari tempat pengelolaan sampah reduce, reuse dan recycle.
TPS3R adalah sistem pengolahan sampah dengan inovasi tekhnologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif dan efisien. Terkait hal ini, hasil pengolahan sampah organik berupa kompos digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam di lahan sekitar TPS untuk dijual.
“Sedangkan, yang dimaksud dengan tangki septik skala individual adalah tangki yang digunakan untuk mengolah limbah cair rumah tangga,”katanya.
Tangki septik terdiri dari, bak pengendap, ditambah dengan filter yang diisi kerikil atau pecahan batu untuk menguraikan limbah. Penguraian zat organik dalam limbah cair atau tinja dilakukan oleh bakteri anaerobik. (hib/web/bas)