RADARSEMARANG.COM, Demak – Program sanitasi air limbah setidaknya sudah dimulai sejak 2019. Program ini menyediakan kelengkapan jambanisasi berupa septic tank atau tangki septik untuk masyarakat tidak mampu.
Septic tank adalah tangki kedap air yang digunakan untuk menampung dan mengolah limbah kotoran manusia skala rumah tangga. Tangki ini dibuat dengan maksimud untuk menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
Kabid Cipta Karya Erwin melalui Sub Koordinator Drainase dan Air Limbah, Heru Heriyono mengatakan, septic tank yang dibuat untuk warga cukup bermanfaat karena dilengkapi dengan sistem penghancur limbah.
“Jadi, kalau ada air limbah di dalam septic tank penuh, maka bisa dilakukan penyedotan tinja,”katanya. Air limbah ini mestinya bisa diolah untuk pembuatan pupuk. Namun, di Demak sendiri belum ada pelaksanaan pengolahan air limbah untuk diproses menjadi pupuk.
Menurutnya, limbah cair biasanya mengalir atau meresap ke tanah. Sedangkan, jika limbahnya tidak cair, maka bisa disedot. “Dalam beberapa tahun, ruang endapan di septic tank ini bisa dipakai. Kalau sudah penuh bisa disedot,”kata Heru.
Fungsi septik tank sendiri adalah tempat untuk menampung air limbah kotoran manusia agar tidak meluas kemana-mana. Karena itu, dibutuhkan tangki septik.
Tangki septik biasanya dibuat oleh pabrikan atau perusahaan. Sedangkan, kalau masyarakat oedesaan biasanya membuat tangki septik dari bahan batu bata atau lontong beton atau bis.
“Yang kita bantukan ke masyarakat adalah tangki septik pabrikan sudah jadi dan tinggal pasang, termasuk fasilitas kloset dan kelengkapannya,”ujar Heru. (hib/web/bas)