RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinputaru Bidang Cipta Karya Pemkab Demak berkolaborasi dan berbagi peran mencukupi kebutuhan air minum masyarakat. Yaitu, dengan program pamsimas yang dikelola serta kebutuhan air yang disalurkan oleh perusahaan umum daerah air minum (Pudam).
Plt Kabid Cipta Karya, Andi Erwin Prasetyo melalui Sub Koordinator Sistem Penyediaan Air Minum Bidang Cipta Karya Dinputaru, Ayu Kusumaningtyas menyampaikan, pemenuhan air minum di Kabupaten Demak ada yang dari pamsimas dan ada pula yang dari Pudam. Selain itu, juga ada yang dari pengelola air minum swasta.
“Disinilah pentingnya kolaborasi dalam mencukupi kebutuhan air minum,”katanya. Untuk program pamsimas yang dibiayai APBD dijalankan di perdesaan. Sedangkan, kebutuhan air minum yang ada di perkotaan disediakan oleh Pudam.
Kesediaan air bersih untuk air minum menjadi perhatian pemerintah daerah lantaran kualitas air semakin menurun. Karena itu, perlu pengelolaan yang baik agar kualitas tetap terjaga. Ini demi keberlangsungan hidup masyarakat dimana air menjadi kebutuhan utama atau pokok.
“Sekarang ini, sumber air bersih yang baik makin sulit. Kalau cari sumber air tanah yang baik bisa mencapai kedalaman 120 meter dari permukaan tanah. Artinya, dengan kedalaman itu baru dapat air bersih,”katanya.
Menurutnya, hal itu dikarenakan adanya penurunan muka air tanah. Jika kurang dari 120 meter, biasanya air terasa asin atau payau. Karena itu, semakin sulit mendapatkan air tawar.
“Dulu, Demak termasuk wilayah laut. Barangkali karena itupula, sumber air banyak yang asin sehingga tidak cocok untuk kebutuhan air minum,”katanya. Kalau ngebor ledalaman tanah, biasanya akan mendapatkan banyak fosil kerang dan yang lain. Karena sedimentasi tinggi, Demak yang dulu lautan kemudian menjadi daratan. (hib)