RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Bidang Cipta Karya Pemkab Demak melaksanakan program hibah air minum untuk mengurangi stunting. Ini dilakukan karena kasus stunting di Kabupaten Demak termasuk masih tinggi.
Sub Koordinator Sistem Penyediaan Air Minum Bidang Cipta Karya Dinputaru, Ayu Kusumaningtyas menyampaikan, dengan adanya program penyediaan air minum yang bersih dan sehat, kesehatan lingkungan masyarakat lebih terjaga.
“Dengan air minum yang bersih harapannya bisa menekan persebaran angka stunting. Sebab, air merupakan salah satu faktor terpenting dalam kehidupan,”katanya.
Dengan ketersediaan air itupula, kondisi kesehatan masyarakat lebih baik sehingga tingkat stuntingnya menurun. Ini karena air minum dan sanitasi cukup berpengaruh pada kehidupan masyarakat terutama di perdesaan.
Menurutnya, tahun 2022 ini, tercatat masih ada 22 desa masui kategori prevalensi stunting. Sedangkan, pada 2023 prevalensi stunting ada 34 desa menyebar di 14 kecamatan di Kabupaten Demak.
Kondisi tersebut lebih banyak dibandingkan pada tahun 2020-2021 yang tercatat ada 10 desa. “Memang ada desa yang sama dan ada desa yang sudah lolos dari kategori prevalensi stunting tersebut. Prevalensinya turun,”katanya.
Prevalensi adalah proporsi dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu. Karakteristik yang dimaksud adalah adanya faktor risiko dari adanya stunting itu.
“Karena itu, pemenuhan kebutuhan penyediaan air minum dan sanitasi tersebut merupakan salah satu upaya dalam menurunkan stunting. Maka, kita tingkatkan sarana prasarana sistem penyediaan air minum (SPAM) yang memadai,”ujarmya. (hib/web/bas)
