RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Bidang Cipta Karya Pemkab Demak mencoba mengatasi masalah ketersediaan air minum di wilayah pesisir Kecamatan Sayung dengan menjalankan program hibah air minum perdesaan.
Seperti diketahui, program tersebut merupakan hibah dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dengan pendekatan kinerja terukur (output based). Yaitu, pemerintah daerah diwajibkan melakukan investasi dulu untuk meningkatkan akses air minum yang layak bagi masyarakat perdesaan.
Kabid Cipta Karya Erwin melalui Sub Koordinator Sistem Penyediaan Air Minum Bidang Cipta Karya Dinputaru, Ayu Kusumaningtyas mengatakan, program hibah air minum tersebut setidaknya dapat mengurangi dampak sumber air bersih masyarakat yang terdampak abrasi dan rob.
“Jadi, program ini harus dijalankan lebih dulu oleh pemerintah desa. Kemudian, program dikembangkan sedemikian rupa dengan tetap mengutamakan ketersediaan sumber air baku yang ada,”ujarnya.
Selain itu, juga perlu dipastikan jaringan sambungan air ke rumah warga yang harus tersedia. “Maka, sejak awal dalam program pamsimas penyediaan air minum ini selain bikin sumur juga dilengkapi ketersediaan jaringan,”ujarmya.
Menurutnya, dalam sistem penyediaan air minum dan sanitasi (SPAMS) itu harus komplit sarana prasarananya. Sebab, jika sarana pendukung lengkap, hal itu akan memudahkan pengeloaan yang dilakukan kelompok di desa terkait.
“Dulu pengelolanya adalah badan pengelola sarana penyediaan air minum dan sanitasi (BP SPAMS) dan sanitasi. Sekarang, namanya adalah kelompok pengelola sarana penyediaan air minum dan sanitasi (KP SPAMS),”kata dia.
Di Demak tercatat ada 184 desa penerima manfaat program tersebut. Karena itu, jumlah kelompok pengelola spam juga ada sejumlah itu. (hib/web/bas)
