RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Pemkab Demak Bidang Bina Marga memanfaatkan material limbah sisa pembakaran batubara atau yang dikenal dengan istilah fly ash dan bottom ash (Faba). Penerapan bahan material ini antara lain dipraktikkan di wilayah yang terkena dampak rob atau abrasi, termasuk di pesisir Sayung.
Sub Koordinator Pengawasan dan Pengendalian Bidang Bina Marga, Abdul Syukur mengatakan, pihak PLN pusat tertarik dengan pemakaian Faba tersebut. “Rencananya, dari pihak PLN akan meninjau ujicoba pemakaian Faba untuk konstruksi jalan di Sayung. Kita pakai Faba dari PLTU Jepara,”katanya.
Menurutnya, PLN melalui giat corporate social responsibility (CSR) yang dimiliki akan turut membantu pasokan Faba tersebut. “Faba ini kita aplikasikan di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung. PLN mau meninjau kesini,”ujarnya.
Dia menambahkan, material Faba dinilai cocok diterapkan di daerah pesisir maupun bukan pesisir. Faba dinilai baik untuk landasan konstruksi maupun dicampurkan dengan material lain dalam proses pembangunan jalan betonisasi.
“Rekatannnya lebih kuat. Sehingga kekuatan beton bertambah kuat juga,”katanya. Dilihat dari sisi timbunan, kekuatan Faba tidak kalah dibandingkan dengan beton konvensional. Malah lebih efisien sekitar 30 persen. Dari sisi anggaran juga murah. Penerapan Faba sendiri sudah dibahas sejak empat tahun lalu dan baru diterapkan pada 2021 lalu.
“Kalau kita lihat di Bedono itu, konstruksi yang pakai Faba masih kuat sampai sekarang. Sudah setahun kuat menahan abrasi,”ujarnya. Di Bedono, aplikasi Faba ada di sepanjang 100 meter dan sedianya akan ditambah lagi sepanjang 350 meter. Itu rencananya akan dibantu oleh PLN melalui kegiatan program CSR. (hib)