RADARSEMARANG.COM, Demak – Pembangunan yang dilakukan Pemprov Jateng terkait fly over Ganefo Mranggen yang kini telah dioperasikan masih meninggalkan dampak bagi jalan kabupaten di wilayah Demak. Sebab, selama pembangunan fly over itu, kendaraan berat ikut melalui jalan alternatif kabupaten. Akibatnya, jalan banyak yang ikut rusak.
Sub Koordinator Pengawasan dan Pengendalian Dinputaru Pemkab Demak, Abdul Syukur mengatakan, berbulan-bulan selama dua tahun terakhir, banyak truk yang melalui jalan kabupaten. Dampaknya, jalan kabupaten tidak kuat menahan beban tonase truk dan kendaraan berat lainnya.
Diruas jalan Buyaran-Guntur-Karangawen misalnya, truk yang lewat ruas tersebut tidak hanya truk biasa. Namun, ada pula truk trailer dan lainnya.
“Ini yang kemudian menyebabkan jalan cepat rusak. Kita sudah sampaikan keluhan ke forum konsultasi dan forum sosialisasi pembangunan Pemprov Jateng serta ke balai besar pengelola jalan nasional,”katanya.
Namun, kata dia, respon masalah tersebut justru diserahkan ke daerah. Sebab, daerah dianggap telah dapat dana alokasi umum dan dana alokasi khusus (DAU dan DAK). Selain itu, juga tidak ada jalan lain kecuali jalan Kabupaten Demak.
Dia mengatakan, pembangunan flyover Ganefo Mranggen saat itu sifatnya bukanlah jalan nasional namun jalan provinsi. “Jadi, sebelumnya sudah kita sampaikan dalam forum yang ada,”katanya.
Dalam pembangunan fly over itu daerah telah membantu pelaksanaan pembangunan dengan penyediaan sarana prasarana jalan yang mantap untuk andalalin.
Andalalin merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah kota atau kabupaten guna mengendalikan dampak yang ditimbulkan oleh pembangunan terhadap lalulintas disekitarnya.(hib/web/bas)