RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Pertanian (Dinpertan) Pangan Pemkab Demak mengembangkan demplot tanaman tembakau di Desa Tlogorejo, Kecamatan Karangawen. Adanya demplot ini memberikan harapan bagi petani untuk terus maju dengan usaha produksi tembakau yang digeluti selama ini. Dikembangkannya demplot tembakau juga untuk membuktikan pentingnya agroekosistem wilayah pertanian.
Kepala Dinpertan Pangan, Agus Herawan mengatakan, agroekosistem wilayah tembakau di Kabupaten Demak dikembangkan di Kecamatan Mranggen, Guntur dan Karangawen. Ini karena di tiga wilayah tersebut sudah dikenal dengan produksi tembakau Mranggenan.
“Tembakau yang secara khusus menjadi label hasil produksi di wilayah Demak bagian selatan tersebut. Ini menjadi ikon sendiri dalam pengembangan produksi pertanaian pertembakauan di Kabupaten Demak,”katanya.
Bupati Demak, dr Eistianah mengatakan, di Kabupaten Demak terdapat lebih dari 2 ribu hektare lahan yang ditanami tembakau. Adapun, produktivitas lahan perhektare mencapai 2 ton. Sejauh ini, kata bupati, tantangan yang dihadapi petani tembakau adalah rendahnya harga jual, fluktuasi harga, serta kondisi iklim yang kurang mendukung. “Kalau sudah hujan, maka tanaman tembakau biasanya akan rusak,”katanya.
Menurutnya, factor alam sangat berpengaruh terhadap produktifitas tembakau tersebut. “Karena itu, masalah yang ada ini bisa diatasi dengan membaca peluang pasar serta melihat cuaca yang bisa memberikan ruang untuk bertanam tembakau. Artinya, memang butuh informasi yang valid dari badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG),”katanya.
Bupati menambahkan, pemkab Demak yang dipimpinnya terus berupaya memberikan bantuan untuk petani tembakau agar usaha mereka bisa eksis. Mulai adanya pelatihan hingga bantuan alat transportasi untuk memasok tembakau. (hib/web/bas)