RADARSEMARANG.COM, Demak – Petani menjadi ujung tombak ketahanan pangan nasional. Karena itu, sistem kesejahteraan petani harus menjadi perhatian pemerintah. Selain memastikan ketersediaan pupuk dan obat obatan, hal lain yang perlu ditangani adalah soal rendahnya harga gabah tiap kali panen tiba. Dengan harga yang baik, petani dapat menikmati hasil produksi pertanian yang digelutinya.
Wakil Ketua DPRD Demak, Zayinul Fata mengatakan, sudah saatnya petani bangkit. Lebih maju dan sejahtera. “Petani harus bangkit untuk menggapai kesejahteraan,”katanya di sela mengisi acara peningkatan kapasitas bagi petani Kabupaten Demak di Desa Serangan, Kecamatan Bonang.
Untuk kebangkitan petani itu, kata dia, maka perlu adanya peningkatan kapasitas yang ada. Petani dengan kemampuannya diharapkan dapat memotivasi diri sendiri maupun lingkungannya agar tetap bersemangat dalam bertani.
“Salah satunya adalah melalui pemberian pelatihan maupun transfer pengetahuan dan tekhnologi agar kapasitasnya sebagai petani terus meningkat,”ujar ketua DPC PKB Demak tersebut. Seperti diketahui, petani merupakan ujung tombak dalam ketahanan pangan. Karena itu, kemampuan petani harus ditingkatkan terus. Dengan demikian, kemampuannya terus meningkat.
Menurutnya, para petani di Demak harus memiliki kapasitas yang mumpuni dalam bidang pertanian. Dengan demikian, mereka bisa memiliki daya saing tinggi dibandingkan di sector lainnya. “Karena itu, kita bersama Dinpertan Pangan selalu memfasilitasi petani untuk memperoleh pengetahuannya melalui pelatihan dan lainnya,”katanya.
Zayinul menambahkan, petani saat ini diakui memiliki tantangan yang cukup berat. Apalagi, generasi petani makin menyusut lantaran mereka tidak mau lagi untuk bertani yang dinilai jauh dari sejahtera. “Kita dorong atau kita berikan motivasi supaya para petani ini bisa tetap eksis dalam dunianya,”ujar dia.
Kepala Dinpertan Pangan Pemkab Demak, Agus Herawan mengatakan, kapasitas petani terus ditingkatkan melalui berbagai pelatihan. “Kita support petani untuk terus berkarya dengan peningkatan kapasitas yang ada,”ujarnya. (hib/web/bas)
