RADARSEMARANG.COM, Demak – Petani bawang merah di Kabupaten Demak beruntung. Mereka mendapatkan bantuan sarana produksi (saprodi) bawang merah dari pemerintah. Melalui Dinas Pertanian Pangan Pemkab Demak, para petani bawang merah memperoleh bantuan tersebut. Bantuan diserahkan Bupati Demak dr Eistianah.
Bupati Eistianah menyampaikan, bahwa penyerahan bantuan saprodi bawang merah dan pupuk pertanian NPK non subsidi secara simbolis kepada sejumlah Kelompok Tani (Poktan) ini bisa bermanfaat untuk pengembangan produksi bawang merah.
Adapun, Poktan yang mendapatkan bantuan saprodi adalah, Poktan Krido Karyo Desa Bakung, Poktan Tani Jaya Desa Pasir, Poktan Margo Mulyo Desa Gempolsongo, dan Poktan Pangudi Luhur Desa Ngelowetan. Penyerahan bertempat di Desa Pasir, Kecamatan Mijen. “Bantuan berupa benih bawang merah ini sebanyak 2000 kilogram dan pupuk NPK non subsidi sebanyak 700 kilogram,”katanya.
Bupati Demak mengungkapkan, bahwa bawang merah merupakan komoditas hortikultura utama di Kabupaten Demak. “Usaha bawang merah memilki prospek yang sangat menjanjikan. Kontribusinya yang tinggi dalam perekonomian, menjadi salah satu penunjang banyaknya petani bawang merah di beberapa wilayah,” katanya.
Salah satu sentra bawang merah berada di Desa Pasir, Kecamatan Mijen. Desa ini merupakan sentra terbesar bawang merah di Kabupaten Demak.
Data bawang merah di Kecamatan Mijen memiliki luas tanam 745 hektare, luas panen 502 hektare dan produksi sebesar 83.670 kuintal. “Alhamdulillah, sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada para petani bawang merah di Kecamatan Mijen, maka kita serahkan bantuan saprodi bawang merah dan pupuk pertanian NPK non subsidi. Semoga bantuan ini akan semakin meningkatkan produksi bawang merah di Kabupaten Demak,”katanya.
Bupati Eisti turut mengucapkan terima kasih juga kepada Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah yang telah turut mendukung pemerintah daerah dalam upaya pengendalian harga pangan melalui program pengembangan klaster pangan.
Sementara itu Camat Mijen, Ungguh Prakoso, S.STP, M.Si mengatakan Desa Pasir merupakan Desa terluas lahan dan terbanyak penduduknya. Terdapat kurang lebih 3.500 hektare lahan bawang merah berada di Desa Pasir.
“Seperti kita ketahui bersama, saat hasil panen melimpah, harga bawang menjadi turun. Karena itu, koperasi hadir agar petani tidak terburu buru menjual panennya agar harga tidak jatuh,” katanya. Agar akses menuju koperasi Di Desa Pasir juga semakin baik, telah dianggarkan Rp 900 juta untuk penerangan jalan di sepanjang jalan desa Pasir.
Kepala Dinpertan Pangan, Agus Herawan mengatakan, panen bawang merah menjadi harapan petani. Karena itu, harga bawang merah diharapkan tidak turun. (hib/web/bas)