RADARSEMARANG.COM, Demak – Kebijakan pengaturan panen raya antara lain juga untuk menghindari potensi serangan hama pada tanaman. Berdasarkan pengalaman dalam tiap periode atau musim tanam yang ada, hama selalu muncul saat panen raya berlangsung secara bersamaan.
Kepala Dinpertan Pangan, Agus Herawan melalui Kasubag Program Dinpertan Pangan, Masrukhin mengatakan, karena itu agar penanaman dilakukan secara teratur. “Pengaturan panen raya akan meminimalkan risiko terjadinya serangan hama pada tanaman milik petani,”ujarnya.
Berbagai hama yang biasa menyerang saat musim tanam yang tidak teratur, antara lain, hama tikus, hama penggerek tanaman, hama wereng, hama sundep, penyakit putih dan hama lainnya. Penyakit putih misalnya, sulit untuk diberantas.
“Jadi, secara keilmuan, memang kalau tanamnya bersamaan potensi hamanya banyak karena bahan makanan banyak. Meski demikian, kalau bahan makannya sedikit juga akan menjadi rebutan,”ujarnya.
Hama- hama tersebut, kata Masrukhin perlu diberantas secara bersama-sama. Pemberantasan hama diperlukan agar kuantitas hama berkurang. Dengan demikian, tanaman petani bisa diselamatkan.
Selama ini, hama makin banyak lantaran akibat lahan yang tidak pernah berhenti ditanami. Unsur hara tanah juga berkurang hingga tanah terancam tidak produktif, termasuk akibat penggunaan pupuk kimia yang berlebihan. (hib/web/bas)
