RADARSEMARANG.COM, Demak – Agar harga komoditas pertanian di wilayah Kabupaten Demak tidak anjlok, maka tidak diperlukan panen raya. Strategi ini diharapkan bisa diterapkan untuk mengantisipasi agar harga produksi pertanian tidak turun saat panen.
Kasubag Program Dinpertan Pangan, Masrukhin mengatakan, perlunya pengaturan supaya tidak terjadi panen raya. Sebab, bila panen raya terjadi bersamaan, maka dipastikan harga komoditas pertanian mengalami penurunan.
“Maka, perlu diatur supaya tidak bentrok panen raya karena harga bisa turun. Diatur jangan sampai ada panen raya. Diatur saja kadang masih belum tertib. Apalagi, tidak diatur. Karenanya, berbagai cara dilakulan agar harga tidak turun,”katanya.
Menurutnya, menjaga stabilitas harga sangat diperlukan supaya petani tidak mengalami kerugiaan ketika panen berlangsung. Selama ini, pengalaman menunjukkan tiap panen raya terjadi, harga dipastikan selalu turun. Anjloknya harga gabah ditingkat petani dipengaruhi banyak hal. Selain isu impor beras hingga kondisi cuaca yang tidak menentu. Kemudian, juga akibat permainan tengkulak. Akibatnya, petani yang dirugikan.
“Maka, sebisanya faktor-faktor yang mempengaruhi itu tidak terjadi lagi. Salah satu caranya adalah dengan mengatur agar panen raya tidak terjadi. Dengan demikian, harga bisa terkatrol dengan baik,”katanya.
Seperti diketahui, setiap panen raya, petani mengeluhkan terjadinya penurunan harga gabah ditingkat petani. Kondisi ini membuat petani merugi tiap panen. Saat panen bukannya untung namun justru merugi. Harga saat panen tidak bisa mengembalikan modal usaha untuk penanaman hingga perawatan tanaman. (hib/web/bas)
