27 C
Semarang
Wednesday, 18 June 2025

Rumah Produksi Kelompok Wanita Tani Kembangkan Susu Jagung dan Kerupuk Lele

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Kader poktan kampung keluarga berencana (KB) melakukan studi banding ke rumah produksi kelompok wanita tani. Salah satu strategi yang dilakukan dalam rangka menambah wawasan kader poktan kampung KB dalam upaya Peningkatan gizi masyarakat. Ini dilalukan guna menurunkan angka stunting.

Sstudi banding ke rumah produksi Kelompok Wanita Tani Rejo Makmur ini berada di Desa Sukorejo, Kecamatan Guntur, Kabupaten Demak. Dalam kunjungan ini, dalam rangka belajar bagaimana cara pembuatan susu jagung dan krupuk ikan kele.

Rumah produksi ini merupakan pusat kegiatan kader poktan Desa Sukorejo. Dalam kegiatannya, antara lain mengolah hasil pertanian dan perikanan untuk dijadikan produk unggulan yang bergizi dan berkualitas.

Kegiatan yang difasilitasi oleh Balai Penyuluhan KB kecamatan Guntur ini dikemas dalam acara pertemuan kader poktan Kampung KB ketahanan berbasis kelompok.

Dalam kesempatan ini hadir tim monitoring dari bidang KBK dan KK Dinpermades P2KB Demak Etie Nurdin Ansah, S.H. Adapun, kegiatan ini dibuka oleh Gunardi Sapto Purnomo selaku korlap BPKB kecamatan Guntur.

Dalam sambutannya Gunardi Sapto Purnomo berpesan kepada kader poktan kampung KB agar ilmu yang didapat dalam studi banding ini nantinya bisa diterapkan dan dikembangkan di wilayahnya masing masing agar bermanfaat bagi masyarakat.

Bertindak sebagai nara sumber adalah Sri Haryati selaku ketua kelompok Wanita Tani Rejo Makmur Desa Sukorejo. Dalam materinya, Sri Haryati menyampaikan bahwa kegiatan yang dilakukan bersama anggotanya di rumah produksi ini membuat berbagai macam jenis makanan olahan.

Diantaranya, kerupuk ikan, keripik ketela, susu jagung, es cream jagung, abon lele dan masih banyak lagi makanan cemilan lainnya.

Dalam acara ini Sri Haryati membagikan resep kemudian dilanjutkan praktik cara pembuatan susu jagung dan kerupuk ikan kele.

“Ini dipilih karena hal ini sangat tepat diterapkan oleh kader di masyarakat untuk dijadikan pemberian makanan tambahan (PMT) yang bisa diberikan kepada balita dengan harapan untuk peningkatan gizi dan juga sekaligus guna pencegahan stunting,”katanya. (hib/web/bas)

Reporter:
Wahib Pribadi

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya