RADARSEMARANG.COM, Demak – Angka stunting di Kabupaten Demak masih cukup tinggi. Untuk menekan stunting ini, Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB) Kecamatan Sayung menggelar sosialisasi program verifikasi dan validasi (verval) data keluarga berisiko stunting. Utamanya dari hasil pendataan keluarga 2021 (PK21) Agustus 2022.
Verifikasi data dimonitor langsung oleh Kepala Dinpermades P2KB Kabupaten Demak Taufik Rifai. Yang bersangkutan turut memberikan motivasi perihal kontribusi pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD) dalam percepatan serapan anggaran dinas, termasuk melalui pelaksanaan program Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kepala Dinpermades P2KB Demak, Taufik Rifa’i, M.Si mengatakan, motivasi bagi PPKBD di 20 desa ini diperlukan untuk menambah semangat dalam mengendalikan penduduk dan menurunkan stunting di desa.
“Betapa pentingnya peran PPKBD dalam program pengendalian penduduk di wilayah Kabupaten Demak. Karena setinggi apapun pertumbuhan ekonomi di suatu daerah, akan percuma jika dibarengi dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi pula,”katanya.
Taufik Rifai menyampaikan, percepatan penanganan stunting melalui program TPK targetnya adalah penurunan angka stunting nasional di angka 14 persen pada 2024.
Koordinator lapangan BPKB Sayung, Fatimah Nur Pratiwi, ST, menambahkan, bahwa sosialisasi awal perihal program verval data keluarga berisiko stunting diperlukan untuk memberikan gambaran perihal program yang akan berjalan berbarengan dengan TPK ini.
Yaitu, terkait dengan cara pengisisan formulir verval serta anggaran yang disiapkan.
“Tentunya, dalam sosialisasi tahap awal ini, sejumlah masukan dari PPKBD sebagai pelaksana langsung program pun ditampung, untuk selanjutnya diteruskan pada Bidang P2PP selaku penanggung jawab program,”ujarnya. (hib/web/bas)