RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinpermades P2KB Pemkab Demak menggelar kegiatan operasional penyuluhan keluarga berencana bagi para calon pengantin (catin) di wilayah Kecamatan Sayung.
Kegiatan yang dimonitoring langsung oleh Bidang P2PP Dinpermades P2KB Kabupaten Demak ini mengusung agenda sosialisasi aplikasi Elsimil yang digunakan badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) untuk catin tersebut.
Hadir sebagai peserta penyuluhan KB ini. Yakni, perwakilan catin dari Desa Tugu, Bedono, Kalisari dan Pilangsari. Mereka didampingi pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD) masing- masing desa. Adapun, penyuluhan berlangsung di Balai Penyuluhan KB (BPKB) Kecamatan Sayung.
Abdul Syukur selaku penyuluh KB (PKB) menuturkan, pihaknya mengapresiasi atas partisipasi para catin yang hadir dalam pertemuan tersebut. Momen ini pun dimanfaatkan untuk mengenalkan BPKB Sayung berikut peran dan fungsinya di masyarakat.
Apalagi, kata dia, dalam jangka waktu satu hingga tiga bulan ke depan, para peserta akan berubah status dari catin menjadi PUS (Pasangan Usia Subur). ”
Sehingga pintu konsultasi dalam hal perencanaan keluarga pun terbuka lebar, baik dari PKB/PLKB Sayung maupun PPKBD di masing- masing desa,”katanya.
Dalam kesempatan itu, juga ada sesi sharing pengalaman perihal bedanya persiapan pernikahan zaman old dan zaman now sehingga suasana pertemuan menjadi cair.
Kabid P2PP Sukardjo, SKM, M.Kes, yang didampingi Sub Koordinator Advokasi, KIE dan Penggerakan Drs. Ahlam Kamal, MM menyampaikan pentingnya perencanaan keluarga.
Penekanan itu diperlukan agar para catin diharapkan memiliki gambaran bagaimana masa depan keluarga yang ingin dibangun. Karena itu, tidak hanya sekedar sibuk dengan persiapan gelaran pesta pernikahan saja.
“Termasuk, untuk rencana memiliki momongan, penting pula disertai dengan pengaturan jarak kelahiran antar anak. Selain demi kesehatan mental dan fisik ibu sendiri, hal ini sekaligus guna mencegah terjadinya kondisi stunting pada anak kelak,”ujarnya.
Sukardjo menambahkan, diharapkan agar para catin ini nantinya mampu hidup mandiri pasca menikah dan tidak lagi bergantung pada orang tua.
Terkait paparan aplikasi Elsimil BKKBN bagi catin, dipandu langsung PKB, Indri Astuti, S.I.Kom dan PLKB Dhi’fan Hanung Julun, S.Ak. Usai mengunduh aplikasi Elsimil di Playstore, selanjutnya sejumlah tahapan pun diikuti para peserta, mulai dari registrasi dan aktivasi akun hingga mengisi kuesioner.
Adapun poin pertanyaan bagi catin wanita lebih detil meliputi berat badan, tinggi badan dan lingkar lengan atas (BB/TB/Lila). Sementara, bagi catin pria poin pertanyaan lebih singkat, meliputi usia dan perilaku merokok.
Secara umum, praktik pengisian aplikasi Elsimil Catin ini cukup lancar, dimana setelah keseluruhan kuesioner terjawab, para catin langsung mendapat sertifikat siap nikah dan hamil yang dapat diunduh pada aplikasi.
Sebagai penutup, ulasan singkat perihal program Tim Pendamping Keluarga (TPK) turut disampaikan, dimana calon pengantin ini termasuk dalam sasaran program pendampingan, selain ibu hamil dan pasca bersalin. (hib/bas)