27 C
Semarang
Sunday, 22 June 2025

RSI NU dan Dinpermades P2KB Pemkab Demak Layani 128 Akseptor KB

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Layanan pasang alat kontrasepsi terus digalakkan dikalangan ibu ibu, termasuk ibu ibu Muslimat NU Demak. Giat layanan KB dalam rangka Harlah Muslimat NU ke-76 ini, diikuti 300 akseptor.

Ini merupakan hasil kerjasama antara Muslimat NU Demak, RSI NU, dan Dinpermades P2KB. Dalam layanan KB ini juga dibantu para tenaga medis dari Dinas Kesehatan setempat.

Ketua Bidang Kesehatan dan Kependudukan PC Muslimat NU Demak, Hj Siti Fatimah menyampaikan, kegiatan layanan KB dimulai pukul 07.00 pagi.”Pemasangan implant di lantai 2 RSI NU. Sedangkan, acara seremonialnya pukul 09.00 di Aula  RSI NU Lantai 2,”ujarnya.

Rinciannya, peserta yang dilayani di RSI NU berasal dari  Kecamatan Demak Kota  pukul 07.00-09.00. Kemudian, dilanjutkan dengan pelayanan untuk akseptor dari Kecamatan Karangtengah pukul 09.00-11.00 dan pukul 11.00-13.00 untuk Kecamatan Wonosalam. Masing-masing kecamatan  20 calon peserta KB dengan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

“Karena masih situasi pandemi Covid-19, jadi pelayanan tidak bisa  seperti  2 tahun yang lalu. Muslimat NU saat itu sampai dapat 300 akseptor peserta  MKJP dengan metode IUD, susuk atau implant, nulpan MOP atau MOW,”katanya.

Selain di RSI NU, pelayanan juga dilaksanakan di sejumlah lokasi lainnya. Di Kecamatan Dempet  melayani 8 orang akseptor. Kemudian, di Kecamatan Kebonagung melayani 15 orang akseptor. Lalu, di Kecamatan Mijen ada 28 orang. Untuk Kecamatan Bonang ada 21 orang. Di Kecamatan Sayung ada 59 orang. Kecamatan  Karanganyar ada 8 orang serta di Kecamatan Dempet ada 37 orang.

Layanan KB dengan total 128 akseptor ini menyasar perempuan khusus usia subur. Pelaksanaan KB tetap sesuai prosedur protokol kesehatan (prokes). Manajer Umum RSI NU, H Nurul Hadi menambahkan, tiap Harlah Muslimat, RSI NU selalu hadir. “Yaitu, untuk berkhidmah bagi warga NU,”katanya.

Kepala Dinpermades P2KB Pemkab Demak, Daryanto mengatakan, layanan KB dinilai sangat penting. Ini dilakukan demi menjaga kesehatan reproduksi ibu ibu. “Karena dari ibu yang sehat, lahir generasi yang sehat dan cerdas,”katanya.

Menurutnya, saat ini generasi yang lahir adalah generasi alfa. Mereka  lahir di tengah era digital. “Maka, butuh peran ibu, ustadzah, dan bu nyai yang luar biasa. Orang tua juga tetap wajib mendampingi putra putrinya,”ujarnya. (hib/web/bas)


Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya