RADARSEMARANG.COM, Demak – Keberadaan pos pelayanan terpadu (Posyandu) dinilai penting untuk membantu penanganan kesehatan balita. Di Desa Mojosimo, Kecamatan Gajah misalnya, fungsi Posyandu digerakkan untuk mengatasi stunting. Demikian pula, poliklinik kesehatan desa (PKD) juga diaktifkan agar penangana stunting dapat dilakukan secara efektif.
Dalam kegiatan Posyandu ini, setidaknya diikuti sebanyak 31 balita. Mereka diberi minyak ikan tetes sebagai asupan vitamin A. Selain itu, balita juga memperoleh imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin). Yaitu, vaksin untuk mencegah TBC atau tuberculosis. Juga mendapatkan imunisasi DPT (Difteri, Pertusis dan Tetanus). Vaksin ini berguna untuk mencegah atau melindungi balita dari penyakit difteri, pertussis dan tetanus tersebut.
Imunisasi lain yang diberikan kepada balita adalah vaksinasi campak, gondongan dan rubella atau disingkat MMR (Measles, Mumps dan Rubella). Kemudian, vaksin polio tetes, IPV (Inactive Polio Vaccine), DPT combo dan MMR combo untuk 16 balita.
Kepala Dinpermades P2KB Pemkab Demak, Daryanto melalui Kabid P2PP, Sukardjo, SKM, MKes mengatakan, berbagai macam vaksinasi tersebut dinilai penting sebagai bagian atau upaya untuk memcegah stunting sejak dini. “Selain melakukan pendampingan terhadap calon pengantin, ibu hamil, ibu pasca persalinan, juga pendampingan terhadap balita,”katanya.
Menurutnya, dengan kegiatan Posyandu yang dilengkapi dengan imunisasi atau vaksinasi itu, Kecamatan Gajah diharapkan terbebas dari locus stunting. Dalam hal ini, Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB) setempat dapat lebih pro aktif dalam mendorong kegiatan Posyandu di desa desa. ”Karena itu, petugas kesehatan yang masuk dalam tim penanganan stunting bisa bergerak cepat dan aktif dalam menangani stunting secara baik dan tepat sasaran pada 2022 ini,”ujarnya. (hib/web/bas)
