30 C
Semarang
Tuesday, 17 June 2025

Dibina Dindagkop, Produk Usaha Kaligrafi Demak Tembus Pasar Luar Jawa

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Perdagangan, Koperasi, UKM (Dindagkop) Pemkab Demak telah berhasil membina para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Demak. Salah satu yang sebelumnya pernah dibina dan kini mampu eksis adalah usaha kaligrafi milik Sa’dullah, warga RT 6RW 3, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak Kota.

Setidaknya, usaha dengan produk kaligrafi ini mampu menembus luar Jawa. Sa’dullah mengatakan, awal dirinya merintis usaha tersebut dari nol.

“Saya dulu seorang buruh yang kemudian mencoba untuk membuat kaligrafi kecil-kecilan lalu dipasarkan keliling dari masjid ke masjid. Alhamdulillah sekarang sudah bisa bertahan dengan pemasaran door to door sampai luar Jawa. Kaligrafi ini pemasarannya sampai Sumatera, Kalimantan dan lainnya,”katanya saat ditemui di tempat usahanya Kampung Tembiring Kota Demak, Rabu (23/11/2022).

Menurutnya, respon atau penerimaan produk kaligrafi hingga luar daerah tersebut dapat meningkatkan omset usaha yang digeluti Sa’dullah dengan bendera UD Adhi Taslim tersebut. “Pemasaran kaligrafi ini kita jalankan secara offline, juga secara online. Bahkan, kalau di luar Jawa ya secara door to door atau dari rumah ke rumah,”katanya.

Hampir semua pulau atau daerah telah dirambah produk kaligrafi Sa’dullah tersebut. “Alhamdulillah tidak terpengaruh pandemi Covid-19. Usaha tetap stabil,”ujarnya. Saat ini, yang cukup berpengaruh adalah karena adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Ini karena para penjual memakai sepeda motor keliling kampung sehingga butuh BBM. Karena harga BBM naik, maka biaya operasional juga naik.

Menurutnya, sejak kenaikan BBM, daya beli masyarakat juga berpengaruh terhadap penjualan. “Usaha seperti ini mampu bertahan sebagaimana kekuatan ekonomi masyarakat,”katanya. Dia menambahkan, awal modal usaha yang dikeluarkan saat kali pertama mulai buka usaha pada tahun 2000 hanya Rp 10 juta saja. Selain itu, juga dibantu permodalan dari pihak perbankan.

Adapun, jenis produk kaligrafi yang dihasilkan ada 17 jenis. Antara lain, dari jenis atau bahan kuningan, kanvas, sablon kaca dan poster. Kemudian, gambar-gambar yang ada dalam kaligrafi merupakan desain buatan sendiri yang terus dimodifikasi.

Kaligrafi yang paling laku adalah ayat-ayat kursi. Jika ramai bisa memproduksi seribu unit untuk ukuran kecil dan 200 an unit kaligrafi untuk ukuran besar. Kaligrafi yang sudah jadi kemudian dibingkai pakai fiber dan kayu. Harga antara Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu tergantung bahan dan ukuran. Untuk membantu kelancaran usaha ini, dibantu 40 pekerja yang rata-rata dari Demak sendiri.

“Usaha kaligrafi saya ini dulu merupakan binaan dari Dinas Perdagangan Kabupaten Demak bidang UMKM sekitar tahun 2002-2010. Sekarang sudah berdiri mandiri dan eksis,”katanya.

Kepala Dindagkop UKM Demak, Iskandar Zulkarnain mengatakan, usaha kaligrafi di Demak tumbuh pesat. Pemasarannya pun sampai luar Jawa. “Karena itu, kita apresiasi usaha kaligrafi ini yang mampu bertahan. Dana kaligrafi memang banyak peminatnya,”ujar dia. Menurutnya, Dindagkop akan terus berupaya membina para pelaku UMKM hingga berhasil mandiri. (hib/web/bas)

Reporter:
Wahib Pribadi

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya