RADARSEMARANG.COM, Demak – Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM (Dindagkop UKM) Pemkab Demak menggelar pelatihan desain kemasan dan branding produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) Kabupaten Demak tahun 2022 kepada para pelaku usaha UMKM yang ada di Demak.
Kepala Dindagkop, Iskandar Zulkarnain menyampaikan, pelatihan yang berlangsung di Aula Dingdagkop, Senin (21/11/2022) itu sebagai bentuk langkah strategis dalam memberikan stimulus dan pendampingan, utamanya untuk jaringan pemasaran pelaku UMKM, terutama kelompok muda dan perempuan.
Menurutnya, perkembangan tekhnologi membuka peluang dan tantangan bagi pelaku UMKM. Karena itu, bila tidak mampu memanfaatkannya maka akan tertinggal. Karena itu, kata Iskandar, peningkatan sumber daya manusia (SDM) bagi pelaku UMKM dinilai mutlak diperlukan. Ini dalam upaya menciptakan produk yang berdaya saing dan mampu menguasai pasar.
“Seperti halnya bisnis yang dijalankan saat ini. Yaitu, bidang olahan makanan dan minuman telah menjadi tren,”katanya. Dia menuturkan, desain kemasan dan branding produk dibutuhkan untuk menunjang pemasaran produk yang praktis baik dari segi cara pembuatan, penyajian hingga mengkonsumsinya. Karena itu, target pasar bisnis kuliner terdapat pada semua segmen ekonomi masyarakat. Dengan demikian, harga hingga varian harus dapat menyesuaikan. Menurutnya, banyak bisnis tidak bertahan lama lantaran pelanggan tidak loyal, tergeser ketikan ada produk baru dan tertinggal tren.
“Maka, agar bisnis makanan dan minuman ini menjadi besar haruslah konsisten membangun brand,”ujarnya. Adapun, tahapannya adalah menciptakan produk bukan berdasarkan bisa buat apa, tetapi konsumen butuh apa. Kemudian, bisa membuat identitas brand mulai dari merek, logo dan kemasan. Dia menjelaskan, desain kemasan merupakan identitas visual sebuah brand dalam rangka membangun persepsi positif produk. Karena itu, perlu membuat desain kemasan semenarik mungkin agar produk dapat menang di pasaran.
Iskandar menambahkan, kemasan produk tidak hanya berfungsi sebagai wadah, tetapi harus mampu berfungsi sebagai sarana promosi yang berdaya jual serta memenuhi fungsi lainnya. Seperti, memberikan perlindungan bagi produk yang dikemas serta menjadi sumber informasi dan memiliki ciri khas produk yang akhirnya konsumen tertarik dan merasa puas dengan produk tersebut.
Iskandar mengungkapkan, tampilan kemasan suatu produk berperan dalam menarik minat konsumen untuk membeli. “Mayoritas masyarakat kita masih menilai bahwa kualitas sutau produk tergantung pada kemasan. Itu sebabnya, hanya produk-produk keluaran perusahaan besar yang mampu menguasai pasar. Apalagi, publikasi yang dilakukan juga cukup gencar,”katanya.
Kondisi itu berbeda dengan produk UMKM yang pada umumnya dijual dalam kondisi apa adanya. Selain kemasan kurang menarik, kualitasnya juga kurang bagus. “Ini menjadi alas an mengapa produk UMKM kita kalah bersaing dengan produk dari perusahaan besar,”katanya. Karena itu, pelatihan desain kemasan dan branding produk UMKM tersebut diharapkan dapat mendongkrak kreatifitas pelaku UMKM, utamanya di bidang makanan dan minuman. (hib/web/bas)