RADARSEMARANG.COM, Demak – Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang kerajinan di Kabupaten Demak hingga kini tetap eksis. Meski sebelumnya ikut terdampak pandemik Covid-19, namun bisnis alat musik rebana di Demak tetap bergeliat. Sejumlah pengusaha lokal terus memproduksi berbagai macam alat mudik Islami tersebut.
Salah satu pengusaha rebana, H Mustofa mengatakan, usaha rebana masih berjalan dengan baik. “Alhamdulillah, tetap banyak pesanan,”ujarnya. Menurutnya, usaha yang digelutinya sudah berlangsung bertahun-tahun. Karena itu, gelombang usaha yang dialami adalah hal yang biasa.
Dia menuturkan, untuk memproduksi rebana maupun bedug, tetap berjalan normal. Bahkan, saat musim hujan seperti ini pengeringan hasil kerajinan juga tidak ada masalah. “Normal normal saja,”katanya.
Meski demikian, dia berharap, usaha kerajinan di Demak bisa tetap menjadi perhatian pemerintah dan diberikan kemudahan dalam berusaha. “Kemudahan dalam usaha itu sangat dibutuhkan. Termasuk dibidang kerajinan bedug ini,”katanya.
Seperti diketahui, kerajinan rebana maupun bedug di Kabupaten Demak telah dikenal di berbagai daerah di Indonesia. Produk kerajinan ini dikirim dari pemesan lintas daerah bahkan lintas pulau. Rebana ini juga memiliki sejarah panjang terkait dengan syiar agama Islam yang dijalankan Sunan Kalijaga.
“Kerajinan rebana dan bedug sudah kita geluti secara turun temurun. Maka, kita jalankan usaha ini dengan sepenuh hati,”ujarnya.
Kepala Dindagkop Iskandar Zulkarnain melalui Kabid Koperasi dan UMKM, Sunarto menyampaikan, kerajinan rebana dan bedug di Demak masih memiliki potensi yang besar untuk tumbuh berkembang. “Tinggal bagaimana inovasi dikembangkan terus dengan dukungan pemasaran online yang memadai,”ujarnya. (hib/web/bas)