RADARSEMARANG.COM, Demak – Pemkab Demak memiliki berbagai program untuk mengangkat derajat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Demak. Salah satunya adalah mendorong eksistensi UMKM melalui bantuan penguatan modal usaha.
Dindagkop sendiri memiliki pengalaman bagaimana cara mempertahankan UMKM di saat pandemi Covid-19 sedang melanda negeri ini, termasuk di Demak. Karena itu, pengalaman tersebut menjadi catatan dalam pengembangan UMKM pasca pandemi.
Ratusan UMKM pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah terkait pengembangan usaha tersebut. Utamanya saat terkena pandemi Covid-19. Bantuan dikucurkan baik UMKM yang bergerak di bidang usaha makanan dan minuman. Juga UMKM yang bergerak di bidang konveksi dan fashion. Selebihnya, UMKM yang bergerak di bidang mebeler dan handycraft serta usaha UMKM di bidang kerajinan batik.
Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Iskandar Zulkarnain mengatakan, bantuan modal untuk UMKM tersebut antara lain digunakan untuk pembelian bahan baku produksi atau peralatan penunjang produksi.
“Adapun, mekanisme penyaluran bantuan itu melalui proses verifikasi dan validasi ketat setelah UMKM melaporkan terdampak Covid-19,”ujar Iskandar.Verifikasi dilakukan untuk memastikan bahwa, UMKM terdata tersebut belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah, baik bansos JPE, JPS dari anggaran pusat, APBD provinsi maupun kabupaten.
“Jadi, itu merupakan pengalaman yang pernah kita lakukan saat sektor UMKM terdampak krisis akibat pandemi Covid-19. Saat itu, bantuan langsung ditransfer ke rekening penerima. Usai menerima, kita lakukan monitoring dan evaluasi agar bantuan tepat sasaran dan tidak digunakan untuk konsumsi,”katanya.
Menurutnya, modal yang diberikan itu juga untuk meningkatkan produktifitas perekonomian daerah. Iskandar menambahkan, dalam konsisi apapun termasuk saat ada pandemi, kuncinya adalah para pelaku UMKM harus tetap optimis dalam mengembangkan dan mempertahankan usahanya. “Harus tetap optimis kembangkan usaha,”ujar dia. (hib/web/bas)
