RADARSEMARANG.COM, Demak – Karya batik Desa Tedunan, Kecamatan Wedung makin dikenal masyarakat. Untuk mendukung pelestarian batik tenun ini, berbagai pihak ikut berperan dalam upays pengembangan usaha yang digeluti warga pesisir Wedung tersebut.
Kepala Dindagkop Demak, Iskandar Zulkarnain melalui Kabid Koperasi dan UMKM, Sunarto mengatakan, pelestarian batik merupakan salah satu bentuk dari upaya pembinaan yang dilakukan pemerintah daerah. “Kita berikan pelatihan-pelatihan bagi perajin batik,”ujarnya.
Belum lama ini, Dandim 0716 Demak, Letkol CZI Pribadi Setya Pratomo bersama Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXVII Dim Demak Korcab REM 073 PD IV/Diponegoro Ny Putri Nidya Citra tertarik mengunjungi sentra pembuatan batik tersebut.
Dalam kesempatan itu, Dandim Setya mengajak seluruh prajurit dan persit di lingkungannya untuk membeli batik terutama dari para produsen atau UMKM sebagai wujud komitmen dan tanggung jawab pelestarian warisan budaya nusantara.
Ia sengaja berkunjung ke sentra pembuatan batik ini. Sebab, yang membuat merupakan warga asal Desa Tedunan. Kunjungannya ini juga sebagai bentuk kepedulian dan dukungan kepada para masyarakat setempat.
“Batik bukan hanya selembar kain bermotif, bukan hanya buah karya dan hasil tenunan, tapi di dalamnya terkandung makna filosofis kehidupan rakyat Indonesia mulai dari lahir hingga kembali kehadirat Tuhan,” ungkap Letkol Setya.
Dia menuturukan, promosi mahakarya pembuatan batik tenun ini dapat menghadirkan manfaat bagi masyarakat dan menginspirasi masyarakat lainnya. Apalagi, pasca pandemi Covid-19 banyak usaha yang gulung tikar termasuk sektor UMKM juga terkena imbasnya.
Pada kunjungan itu, ketua Persit Ny Putri Nidya Citra menyempatkan untuk berbelanja batik yang saat ini menjadi kebanggaan produksi lokal di Demak. (hib/web/bas)