RADARSEMARANG.COM, Demak – Penciptaan one village one product (Ovop) tidak semudah membalik telapak tangan. Namun, upaya itu harus disertai dengan sinergitas berbagai pihak terkait, termasuk para stakeholder. Yaitu, baik pihak desa, pemerintah daerah maupun pihak lainnya. Dalam Ovop ini juga butuh dukungan permodalan dari pihak perbankan. Selain itu, perlu adanya alih sumber daya manusia (SDM), manajemen dan pemasaran dengan menggandeng perguruan tinggi.
Kepala Dindagkop UKM Pemkab Demak, Iskandar Zulkarnain menyampaikan, dengan keunggulan yang dimiliki, maka produk hasil kreasi Ovop ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan bagi daerah. Antara lain, bisa melalui kunjungan turis asing, membuka lapangan pekerjaan, dan meningkatkan SDM.
Menurutnya, di Indonesia terdapat 74 ribu desa yang memiliki keunikan atau ciri khas. Dimana mayoritas atau sekitar 65 persen penduduknya masih tergolong miskin dan berpendapatan rendah. Yang menarik, mayoritas desa itu eksis di sector pertanian atau agrikultur. Dengan kultur tersebut, sangat potensial dikembangkan Ovop.
“Harapannya, dengan penciptaan Ovop berbasis koperasi ini dapat mewujudkan anggota koperasi oleh anggota dan untuk anggota,”katanya. Dia mengatakan, pengelolaan usaha koperasi bisa dari penyediaan bahan baku untuk para anggota perajin hingga pemasaran baik secara online maupun offline. Terlebih, para peserta dari generasi muda dapat memanfaatkan tekhnologi informasi sebagai pemasaran.
Iskandar menambahkan, penciptaan Ovop dalam produk UMKM dapat membantu dan mendorong kemajuan bagi UMKM yang ada di Kabupaten Demak. Itu juga dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. “Maka, usaha kerjasama sinergitas antara desa dengan stakeholder dalam penciptaan Ovop ini bisa dilanjutkan secara berkesinambungan,”katanya.
Seperti diketahui, tujuan Ovop adalah untuk mempromosikan dan menggali produkinovatif dan kreatif local, dari sumber daya yang bersifat unik khas daerah, bernilai tambah tinggi dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan, memiliki iamge dan daya saing tinggi. Ovop ini bisa dijalankan dengan pendekatan pengembangan potensi daerah disuatu wilayah untuk menghasilkan satu produk. “Wujudnya bisa berupa produk makanan minuman ringan dan lain sebagainya,”katanya. (hib/web/bas)