Dalam mengelola dan merawat kelenteng ini, kata dia, dijalankan dengan hati yang tulus. Sebagai sebuah pengabdian.
“Apalagi, umatnya juga tidak banyak. Yang pasti, kita kompak,”katanya. Menurutnya, setelah Imlek ini, 15 hari berikutnya akan ada giat cap go meh. Saat itu nanti akan di ramaikan dengan penampilan tradisi kesenian khas Thionghoa untuk hiburan. yaitu barongsai.
“Sebenarnya ada juga tradisi seni liong. Tapi, kita hanya selenggarakan barongsai saja. Rencana, barongsai akan kita datangkan dari Kudus,”katanya.
Sandi mengungkapkan, untuk merawat kelenteng dilakukan secara sukarela oleh anggota atau umat. Jika ada yang punya rejeki lebih bisa menyumbang. Siapa saja boleh.
Dalam giat yayasan juga kadang ada aksi sosial. Saat pandemi Covid-19 misalnya, ikut membantu sembako bagi masyarakat yang membutuhkan. “Untuk perkumpulan, ada dua kali dalam sebulan. Kita ketemu. Saling sharing,”katanya. Kebetulan, tiap bulan juga ada giat ce it dan cap go. Itu dilakukan tiap tanggal 1 dan tanggal pertengahan dalam kalender atau penanggalan Imlek.
Dalam menjaga kelenteng, umat selalu memberikan yang terbaik. Saat masuk kelenteng juga dijalankan dengan sopan santun layaknya di tempat ibadah lainnya. Juga selalu dibersihkan. “Untuk toleransi kita jalankan dengan baik,”katanya.
Ketua Yayasan Budi Luhur, Yunita Prayogo menuturkan, Pada Hari Raya Imlek dengan shio kelinci air ini dapat memberikan harapan bagi umat untuk menjadi lebih baik. “Harapan kita, jangan lagi ada bencana,”katanya saat dihubungi RADARSEMARANG.COM.
Menurutnya, Imlek ini merupakan sarana mewujudkan rasa syukur pada Tuhan atas apa yang sudah dijalani selama ini. “Rasa syukur atas apa yang dilalui tahun kemarin. Sekarang, semoga lebih baik,”katanya.
Yunita mengungkapkan, toleransi keagamaan berjalan dengan baik. Bahkan, keleteng yang dikelola yayasan juga kerap menjadi tempat kunjungan siswa TK maupun SMP terkait pembelajaran keragaman agama, bahwa agama tidak hanya satu dua saja. “Jadi, harapan kita dalam imlek ini adalah semoga semua diberikan kebaikan-kebaikan yang lebih baik lagi,”kata Yunita bermarga Go ini. (hib/bas)