31 C
Semarang
Tuesday, 15 April 2025

Jalan Tol Demak-Sayung Dibuka hingga 2 Januari 2023

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Jalan tol Demak-Sayung dibuka Kamis (22/12) tepat pukul 07.00. Pembukaan dilakukan petugas jalan tol dari PT Pembangunan Perumahan (PP) baik yang ada di gerbang tol Sayung maupun gerbang tol Kadilangu Demak.

Humas PT PP, Roby Suwarna mengatakan, pembukaan jalan tol secara fungsional untuk natal dan tahun baru (nataru) ini cukup membantu kelancaran arus lalulintas dua arah dari Demak-Sayung dan Sayung-Demak.

“Setelah kita buka pagi ini, banyak kendaraan yang masuk jalan tol Demak-Sayung. Kita tidak batasi jenis kendaraannya. Jadi, semua jenis kendaraan bisa lewat jalan tol ini, termasuk truk maupun bus,”katanya.

Roby mengatakan, jalan tol dibuka fungsional hingga 2 Januari 2023. Setelah itu, dioperasionalkan mendasarkan tarif yang ada. “Kita juga masih menunggu sertifikat operasional dan surat keputusan (SK) besaran tarif jalan tol Demak-Sayung ini,”ujarnya.

Menurutnya, izin operasional berasal dari badan pengatur jalan tol (BPJT), kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR), Ditlantas Polri maupun Dinas Perhubungan (Dishub). “Untuk tarif tol kita menunggu keputusan dari kementerian PUPR dan badan usaha jalan tol (BUJT),”katanya.

Seperti diketahui, jalan tol Demak-Sayung dikerjakan sejak 2019 hingga 2022. Selama tiga tahun ini pekerjaan sempat terganggu pendemi Covid-19. “Baru dikerjakan sudah dihadabg Covid-19. Alhamdulillah, sekarang sudah selesai dan difungsionalkan,”kata dia.

Pembangunan tol yang dijalankan PT PP dengan porsi 75 persen dan PT Wijaya Karya (Wika) dengan porsi 25 persen ini sedianya akan dikelola selama 35 tahun. “Karena ini sistemnya adalah investasi dengan nilai investasi Rp 4 triliun, maka konsesi atau pengelolaannya telah mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan hingga modal usaha kembali. Setelah itu, diserahkan ke pemerintah,”katanya.

Pembangunan jalan tol Demak-Sayung sepanjang 16 kilometer dan lebar 60 meter ini sendiri menggunakan lahan seluas960 hektare. Terdiri dari lahan pertanian dan pemukiman penduduk. Adapun, konstruksi jalan tol lebih banyak memakai tiang panyangga selebihnya sepanjang 10 kilometer dibangun di atas tanah berupa timbunan. “Jadi, hampir semua berupa jembatan,”katanya. Ini dilakukan untuk menghindari banjir rob. (hib/bas)

Reporter:
Wahib Pribadi

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya