RADARSEMARANG.COM, DEMAK — Rencana pembukaan jembatan Wonokerto Karangtengah, Jumat pagi (18/11) gagal, lantaran diduga masih dalam tahap pengaspalan. Sedianya, kemarin pagi jembatan sudah bisa difungsikan setelah sekian lama ditunggu pengguna jalan yang selama ini dipusingkan oleh kemacetan jalur Pantura Demak tersebut.
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono menyampaikan, mundurnya pembukaan jembatan Wonokerto lantaran pekerja sempat kekurangan aspal.
“Jembatannya belum siap. Masih kurang empat truk lagi untuk ngaspal,” ujar AKBP Budi Adhy Buono, Kapolres Demak
kepada RADARSEMARANG.COM.
Akibat mundurnya pembukaan jembatan itu membuat jalur Pantura Karangtengah kembali mengalami kemacetan cukup panjang. Sebagian di antaranya teratasi dengan dibukanya jalan tol dua arah. Yaitu, dari Sayung-Demak dan dari Demak-Sayung mulai pukul 06.00 sampai 18.00.
Humas PT Pembangunan Perumahan (PP) Roby Suwarna mengatakan, tol dibuka dua arah lantaran untuk mengatasi kemacetan di jalur Pantura Karangtengah Demak.
“Infonya jembatan Wonokerto Jumat pagi belum bisa dibuka, sehingga harus mundur lagi,”katanya.
Dengan mundurnya pembukaan jembatan Wonokerto membuat beban arus kendaraan juga beralih ke jalan tol. “Mestinya, pembukaan jembatan sesuai yang direncanakan. Ini kita melihat mundur terus,”ujarnya.
Menurutnya, sejak jalan tol dibuka satu arah dengan pembatasan jam, tiap hari kendaraan yang lewat jalan tol mencapai 3 ribu unit. Sedangkan, saat uji coba pembukaan jumlah kendaraan pribadi yang lewat tol sempat mencapai 1.500.
“Kalau yang untuk dua arah hari ini (Jumat, 18/11) masih dalam penghitungan,”katanya.
Roby mengatakan, banyaknya kendaraan yang melalui jalan tol satu sisi berniat untuk ikut mengatasi kemacetan di jalur Pantura Demak. Namun, di sisi lain beban tol cukup berat dan riskan. Sebab, kendaraan yang lewat tetap mengganggu para pekerja yang berkonsentrasi pada penyelesaian pembangunan tol. “Kontrak kita kan sampai akhir Desember 2022 ini,”tandasnya.
Dikatakan, saat ini masih ada titik tol yang tepinya belum dipasang pagar. Selain itu, lanjut dia, gerbang tol Kadilangu juga masih dalam tahap penyelesaian dan masih butuh waktu seminggu lagi. Antara lain, menunggu pemasangan atap gerbang tol Kadilangu dengan replika gambar Masjid Agung Demak buatan fabrikasi.
“Ya, intinya banyak terganggu dengan banyaknya kendaraan yang lewat,”ujarnya.
Sementara itu, dalam perkembangan yang sama, kemarin Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kembali melakukan peninjauan ke jembatan Wonokerto Karangtengah.
Ganjar memantau progres pengaspalan dan penyambungan expantion join untuk permukaan jembatan.
Pantauan yang dilakukan bersama Direktur Jembatan, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian, ini untuk kembali memastikan bahwa jembatan siap dilalui kendaraan meskipun waktu pembukaan fungsional jembatan mundur. Informasi yang diterima pembukaan mundur dari pagi menjadi petang hingga malam.
Ganjar turun langsung ke lokasi untuk melihat langsung finishing jembatan. Ini dilakukan agar tidak ada kendala teknis maupun non teknis.
Meski ada kemunduran pembukaan, Ganjar tetap memberikan apresiasi kepada Kementerian PUPR dan pihak terkait, termasuk PT Bukaka selaku kontraktor yang bekerja keras mengerjakan jembatan Wonokerto tersebut.
“Kami harap masyarakat tetap bersabar dan maklum. Sebab, ini terus dalam proses penyelesaian. Semua mengawasi,”tandasnya.
Dirjen Bina Marga, Kementerian PUPR Hedy Rahardian menyampaikan, hingga Jumat pagi masih ada dua item yang dalam proses pengerjaan. Yaitu, pengaspalan dan penyambungan jembatan, sehingga butuh waktu hingga lima jam.
“Jumat petang diharapkan bisa dilalui,”katanya
Menurutnya, jembatan Wonokerto termasuk salah satu jembatan yang bisa dipercepat penyelesaiannya dari target April 2023. Sebab, masih ada sembilan jembatan lainnya yang pengerjaannya baru 30 persen.
“Kita selesaikan untuk jembatan Wonokerto ini secepatnya,” tegasnya. (hib/aro)
