32.8 C
Semarang
Sunday, 12 October 2025

Pilkades di 182 Desa, Sempat Ricuh Antartimses

Artikel Lain

RADARSEMARANG.COM, Demak – Sebanyak 182 desa di Kabupaten Demak secara serentak menggelar pemilihan kepala desa (Pilkades) pada Minggu (16/20) kemarin.

Pilkades diikuti 472 calon kepala desa (cakades). Terdiri atas 423 laki-laki dan 49 perempuan. Dari jumlah itu, tercatat ada 119 incumbent atau petahana.

Secara umum, Pilkades berlangsung lancar. Hanya ada sejumlah desa yang sempat diwarnai kericuhan. Di antaranya, kericuhan terjadi di Desa Krajanbogo, Kecamatan Bonang dan Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam.

Camat Bonang Haris Wahyudi menyampaikan, kericuhan diduga diawali dari bertemunya dua massa masing-masing pendukung nomor 1 (M Syarif) selaku incumbent dan nomor 2 (Sutikno). Karena area masuk ke lokasi pemilihan agak sempit, sehingga kedua massa tidak bisa leluasa berjalan.

“Keduanya saling mendahului. Sudah kami ingatkan. Sempat adu fisik, tapi tidak ada yang luka. Mereka berhasil dilerai petugas keamanan. Tim Dalops Polres Demak langsung datang ke lokasi untuk meredakan. Alhamdulillah, semua bisa diatasi,” katanya.

Menurutnya, Pilkades Desa Krajan Bogo sebelumnya sempat menjadi perhatian dan masuk kategori sangat rawan. Embrio kerawanan itu sudah terjadi sejak awal, utamanya saat pengambilan nomor urut cakades. Hal itu berlanjut saat masa kampanye. Namun, petugas berhasil mengimbau agar tidak ada massa dalam kampanye. “Nah, kericuhan justru terjadi ketika berdesak-desakan mau masuk lokasi pemilihan,”katanya.

Di Desa Tlogorejo, Kecamatan Wonosalam pendukung internal nomor 1 (Ahmad Muzaki Adamawi) juga sempat mengalami kericuhan. Yaitu, ketika Ustadz Muharor, pengasuh pondok pesantren setempat hendak mau menggunakan hak suaranya dengan dikawal para santri-santrinya.

Camat Wonosalam, Sri Utami menuturkan, kericuhan diduga dipicu oleh janji cakades yang akan memberikan sejumlah uang namun tidak dipenuhi. Akhirnya, Ustadz Muharor tetap ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan dikawal santrinya. “Terjadilah gesekan itu. Namun, masalah itu langsung bisa diselesaikan oleh petugas keamanan. Situasi tetap kondusif,” ujarnya.

Bupati Demak dr Eistianah saat melakukan tinjauan ke Desa Pilangrejo, Kecamatan Wonosalam menyampaikan, pihaknya telah menerima laporan kejadian kericuhan yang terjadi tersebut. “Kericuhan terjadi diduga karena adanya gap antartim sukses yang saling menghalangi. Namun, semua sudah bisa diselesaikan dengan baik,” katanya.

Kapolres Demak AKBP Budi Ady Buono mengatakan, gesekan massa antara pendukung cakades nomor 1 Syarif dan cakades nomor 2 Sutikno terjadi di jalan depan masuk TPS Desa Krajan Bogo. Kejadian berlangsung sekitar pukul 06.30.

Menurutnya, sekitar pukul 05.30, cakades nomor 1 dan pendukungnya sudah sampai di lokasi. Kemudian, pukul 06.20, cakades nomor 2 datang dengan pendukungnya. Pada pukul 06.30 terjadi saling orasi antara kedua pendukung cakades hingga saling dorong mendorong yang menyebabkan keributan sekitar 10 menit. Kejadian itu langsung dikendalikan petugas keamanan yang sedang bertugas di TPS.

Dalam perkembangannya, pukul 07.00, petugas BKO dari Jepara dan Kapolsek Bonang datang dan langsung melakukan mediasi antara pimpinan kedua pendukung.

“Pukul 07.15 kami berikan arahan kepada tim sukses nomor 1 dan 2 untuk saling menjaga situasi kamtibmas. Dan, kedua pihak sepakat,” kata kapolres. Untuk mengamankan situasi, dilokasi tetap disiagakan 1 peleron Dalmas untuk memperkuat pengamanan di Krajan Bogo.

Pilkades Serentak, Sediakan Doorprize Motor dan Umrah

Reporter:
Wahib Pribadi

Artikel Terkait

Sementara Itu ..

Terbaru

Populer

Menarik

Lainnya