RADARSEMARANG.COM, Demak – Peristiwa kebakaran terjadi di Dukuh
Solowire, RT 2 RW 4, Desa Trimulyo Kecamatan Guntur. Dua rumah ludes hangus terbakar diduga akibat korsleting listrik. Yaitu, milik Ngatijah, 65, petani dan Munafi’ah, 45 buruh serabutan.
Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho LP mengatakan,
kebakaran rumah yang terbuat dari kayu ini mengejutkan para tetangga korban. Sebab, saat kejadian, pemilik tidak sedang di rumah.
Berdasarkan saksi, api berasal dari atap rumah Ngatijah. Warga pun berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.
“Para tetangga korban saat itu tiba-tiba melihat rumah milik korban muncul kepulan asap tebal. Tidak lama setelah itu disusul api membubung tinggi ke udara,”ujarnya.
Warga pun berteriak karena adanya kebakaran tersebut. Upaya pemadaman yang dilakukan warga dengan peralatan seadanya tidak mampu mengalahkan si jago merah.
Ini karena cuaca cukup panas dan angin kencang menyebabkan api terus membesar. Api pun dengan cepat tetap membakar rumah hingga api menjalar kerumah korban yang kedua.
Sekitar 30 menit waktu berjalan, dua rumah milik korban habis terbakar. “Kita kerahkan damkar untuk ikut memadamkan api yg masih membara di lokasi,”katanya.
Imformasi yang dihimpun, saat kebakaran berlangsung aliran listrik masih menyala atau belum padam dan menunggu PLN datang untuk memadamkan aliran listrik.
Saat kejadian rumah korban dalam keadaan kosong. Korban Ngatijah sedang silaturahmi ke rumah KH Mahyan di Desa Cangkring Kecamatan Gubuk, Purwodadi. Sedangkan, korban kedua (Munafi’ah) sedang ikut pengajian di Masjid.
Posisi rumah Munafi’ah sendiri berada di sebelah utara jalan dan menghadap ke selatan. Sedangkan, rumah Ngatijah berada di belakang rumah Munafi’ah dengan posisi menghadap ke timur.
Akibat kejadian ini, korban Ngatijah dengan rumah ukuran 7 X 9 meter yang didalamnya ada bantuan atau sumbangan usai mantu berupa beras, padi dan uang tunai sekitar Rp 40 juta ikut terbakar. Kerugian yang dialaminya ditaksir sekitar Rp 90 juta.
Kemudian, korban Munafi’ah dengan
bangunan rumah kayu ukuran 7 X 9 meter beserta isi dan perabotan rumah tangga ditaksir juga ludes. Kerugian ditaksir senilai Rp 40 juta. (hib/bas)