RADARSEMARANG.COM, Demak – Sebuah gudang pupuk di Desa Bandungrejo, Kecamatan Mranggen terbakar Jumat (21/7/2022) sore sekitar pukul 17.30 WIB. Posisi pabrik yang berada di belakang RS Pelita Anugerah tersebut membuat sejumlah pasien dievakuasi atau dirujuk ke rumah sakit tetangga lainnya. Termasuk bayi yang baru lahir dan masih di dalam inkubator.
Pasien antara lain, dirujuk ke RS Tugu Semarang, RS Sultan Agung Semarang, RS Sultan Fatah Karangawen, RS Wongsonegoro dan lainnya.
Humas RS Pelita Anugerah Mranggen, Karno menyampaikan, kejadian kebakaran berlangsung mulai habis Maghrib. Hingga kini, meski sudah berkurang, namun api masih belum padam sepenuhnya.
“Yang kebakaran adalah pabrik saprotan yang posisinya berada di sebelah rumah sakit,”katanya. Selain ada pabrik pupuk, sebelah rumah sakit juga terdapat pabrik mebel dan makanan ternak.
“Kebetulan, tembok pabrik pupuk ini bersebelahan dengan rumah sakit. Jadi, atap pabrik baik asbes dan bahan lainnya beterbatangan antara lain ke arah rumah sakit,”ujarnya.
Saat kebakaran berlangsung juga muncul suara ledakan lebih dari 15 kali dengan suara ledakan agak kencang. “Suara ledakan bahan kimia di pabrik berbunyi jeblung….jeblung…,”ungkapnya.
Asap kebakaran juga mengarah ke rumah sakit. Akibatnya, pasien yang berada dekat dengan tembok pabrik langsung dikondisikan untuk di rujuk ke rumah sakit lainnya yang terdekat.”Sekarang, kondisinya sudah aman,”katanya.
Untuk merujuk beberapa pasien itu, RS Pelita dibantu sekitar 25 ambulans. Semua membantu proses merujuk atau mengevakuasi. “Pasien kita rujuk agar terhindar dari risiko kebakaran. Sebab, posisi berdekatan dengan lokasi kebakaran pabrik,”katanya.
Akibat kebakaran inipula, listrik padam. Karena itu, pasien yang dirujuk adalah pasien yang membutuhkan alat bantu seperti ventilator dan bayi yang butuh alat inkubator. Sedangkan, pasien lain masih tetap di rumah sakit. Waktu merujuk pasien butuh 30 menit. Jalanan depan rumah sakit dalam waktu bersamaan juga macet sehingga harus dikondisikan sedemikian rupa.
Sejauh ini, kata Karno, tidak ada korban jiwa. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui kondisi pabrik yang terbakar tersebut. “Belm koordinasi dengan pabrik saprotan,”kata dia.
Karno mengatakan, pasca merujuk pasien ini, pihaknya hingga kini masih menunggu pemadaman api di pabrik yang terbakar. Setelah padam, akan dinyalakan genset. “Kemudian kita kembalikan pasien ke dalam ruangan. Sekarang masih gelap gulita,”katanya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, Agus Nugroho LP mengatakan, yang terbakar adalah pabrik pupuk Saprotan di sebelah RS Pelita Anugerah. “Kita masih berjibaku dengan api,”katanya. (hib/bas)
