RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 1 Demak membutuhkan perluasan lahan pengembangan sekolah. Selain itu, harus ada perhatian khusus untuk meningkatkan sarana prasarana pendidikan.
“Kami berharap, pemerintah betul-betul bisa memberikan perhatiannya. Kebetulan, Pemkab Demak ada lahan atau aset di sekitar SLB yang bisa mendukung pengembangan sekolah ini. Nanti, asetnya bisa digunakan untuk SLB,” kata Plt Kepala SLBN Demak, Hj Siti Asiyah, MPd, MM di sela giat pisah sambut Yayasan dan tasyakuran SLBN 1 Demak, Jumat (15/7). Pisah sambut diramaikan pentas menyanyi, membaca surat- surat pendek, tarian dan lainnya.
SLBN 1 Demak memiliki 252 siswa dari semua jenjang. Mulai TK, SD, SMP dan SMA. Sekolah ini melayani siswa disabilitas. Seperti tuna rungu, tuna grahita, tuna netra, dan tuna daksa. “Untuk mengampu ratusan siswa ini, kita ada 34 guru,” ujarnya.
Ketua Yayasan Pendidikan Luar Biasa (Yaspenlub), H Kurnein menambahkan SLB didirikan dan dikelola Yaspenlub sejak 1978. Sekarang telah diserahkan aset dan pengelolaannya ke Pemprov Jateng. Sekolah sudah berstatus Negeri sejak 13 Mei 2022. “Peresmian status negeri saat itu dihadiri langsung Gubernur jateng, Ganjar Pranowo, Bupati Demak dr Eistianah dan pejabat lainnya,” tambahnya.
Setelah dikelola Pemprov Jateng, pihaknya berharap ada dukungan dari Pemkab Demak. Sebab, lahan yang ditempati maupun sarana prasarana masih kurang memadai. Dia berharap, SLBN ke depan makin maju dengan upaya pengembangan yang akan dilakukan.”Sekarang, sudah banyak warga yang menyekolahkan anak-anaknya ke SLBN,” tambahnya.
Proses pengurusan status negeri sekitar tiga tahun. Setelah disetujui, dilanjutkan proses pelimpahan aset berupa gedung, tanah maupun fasilitas sarana prasarana lainnya. “Alhamdulillah, sudah dikelola Pemprov Jateng. Ini semua demi kemajuan SLB ke depan untuk masyarakat Demak,”katanya.(hib/fth)
