RADARSEMARANG.COM, Demak – Sentra pengasapan ikan Desa Wonosari, Kecamatan Bonang terus berkembang. Sekarang tercatat ada sebanyak 77 pelaku usaha pengasapan ikan. Mereka tergabung dalam koperasi Asap Indah. Dalam sehari, mereka membutuhkan bahan baku sebanyak 200 ton.
Ketua Koperasi Asap Indah, Tedjo Purwoso mengatakan, pasokan ikan di pengasapan mencapai 25 ton perhari. Dengan nominal bisa mencapai Rp 500 jutaan. Itu belum lagi untuk kebutuhan pengasapan ikan di tempat lain. “Kalau untuk kebutuhan bahan baku di tempat pengasahan bisa mencapai 200 ton sehari,” katanya.
Sejumlah desa masih bertahan dengan pengasapan ikan. Seperti Desa Prampelan, Sayung, Desa Kerangkulon, Wonosalam, Desa Bonangrejo, Bonang dan Desa Kedondong. Rata-rata pengasapan di luar Wonosari dikelola perorangan,”katanya. “Bahan baku ikan dipasok dari pelabuhan Juwana, Tegal, Indramayu, Probolinggo, Bali hingga didatangkan dari Papua,” ujarnya.
Ikan yang dipakai untuk pengasapan berupa Ikan manyung, ikan semar, ikan bagong, ikan salem, ikan pari, ikan petek, ikan payaman, ikan moto ombo, selo juwi, barakuda, dan jenis ikan lainnya. “Ikan segar juga lebih banyak. Pasokan dari pelabuhan lokal Demak tidak mampu memenuhi. Karena itu, ambil ikan dari daerah lain,”ujarnya. (hib/fth)