RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Dua kapal pencari ikan tenggelam usai dihantam badai besar di kawasan pantura. 17 nelayan berhasil selamat. Sementara dua nelayan masih belum ditemukan. Yaitu, Solihin dan Mukhlisin.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak Agus Nugroho mengatakan, kapal yang tenggelam milik rombongan nelayan dari Desa Morodemak, Kecamatan Bonang. Kapal tenggelam akibat dihantam badai besar saat hendak pulang melaut. Sebagian nelayan berenang dan ada yang terdampar hingga pesisir pantai Desa Timbulsloko, Sayung.
“Jumlahnya ada 16 orang. Sementara satu nelayan terdampar di dekat makam Mbah Mudzakir,” katanya.
Salah satu nelayan selamat bernama Kiki, 20. Ia diselamatkan kelaurga Pasijah saat terobambang-ambing di dekat Dukuh Senik, Desa Bedono, Jumat (27/5), sekitar pukul 05.00.
“Ada suara minta tolong dari arah laut. Kemudian anak Pasijah bernama Adit mencari dengan perahu dan menemukan Kiki dengan kondisi lemas dan masih berpegangan ban,” tambahnya.
Dari keterangan Kiki, rombongan berangkat melaut dengan perahu Bolga dan berhasil menangkap ikan Kamis (26/5). Pukul 14.00, rombongan hendak pulang. Sampai dekat Pelabuhan Tanjung Emas tiba-tiba perahu dihantam badai besar. Para nelayan kocar-kacir dan perahu tenggelam.
“Kiki dikasih ban dan berenang sampai Jumat pukul 05.00 hingga ditemukan Adit. Jadi kurang lebih 16 jam di laut,” tambahnya. Pasijah merupakan warga yang tetap nekat tinggal sendirian di pesisir Bedono. Sementara warga lain sudah pindah semua ke daratan.
Sementara dua orang warga RT 1 RW 5 Desa Bungo, Kecamatan Wedung masih hilang. Yaitu, Solihin dan Mukhlisin. Sejumlah tokoh masyarakat sudah melaporkan ke Polsek Wedung.
“Kapal mereka dihantam gelombang tinggi saat mencari ikan. Satu warga Mustaqim berhasil selamat setelah diselamatkan nelayan yang melintas. Tapi dua rekannya belum ditemukan,” tambahnya. (hib/fth)
