RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Pemkab Demak bertekad menangani bencana abrasi dan rob di kawasan pesisir. Mulai dari Sayung hingga Wedung. Salah satunya dengan kolaborasi antar organisasi perangkat daerah (OPD) maupun pihak terkait.
Sebagai awalan dilakukan penanam lima ribu mangrove bersama Wabup KH Ali Makhsun dan sejumlah kepala OPD. Yakni dua ribu mangrove di pesisir Desa Bedono, Kecamatan Sayung. Kemudian tiga ribu mangrove di Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung.
“Butuh kerjasama semua pihak untuk mengatasi rob dan abrasi di wilayah pesisir Demak,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinputaru) Pemkab Demak, Ahmad Sugiarto.
Ia menambahkah, dengan kolaborasi akan mempermudah penanganan dampak abrasi dan rob di Demak. Kolaborasi penanganan dilakukan termasuk dengan penanaman mangrove di Bedono Sayung juga bisa dilakukan di pesisir lainnya.
“Ide dan gagasan kolaboratif itu telah dibahas dan dikaji secara detail dalam tugas proper diklat kepemimpinan (Diklatpim) yang sedang dijalani dalam beberapa bulan ini,” ujarnya.
Penanaman mangrove menggandeng OPD lain. Seperti, Dinperkim, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kelautan dan Perikanan, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM, Dinpermades P2KB serta pihak lain termasuk pemerintah desa maupun DPRD Demak.
Secara praktik di lapangan, penanaman mangrove dikolaborasikan dengan pembangunan infrastruktur jalan, pemberdayaan ekonomi bagi para nelayan maupun usaha kecil lainnya yang ada di pesisir. “Kita sengkuyung bareng,” tambahnya.
Wabup KH Ali Makhsun mendukung penuh upaya kolaboratif dalam penanganan abrasi dan rob. Mangrove berfungsi sebagai pemecah ombak agar gelombang laut itu tidak merusak ekosistem pesisir. “Tentu, penanaman mangrove akan berlanjut dengan perawatan agar bisa tumbuh dengan baik,” tambahnya. (hib/fth)