RADARSEMARANG.COM, DEMAK – Sebuah perencanaan menjadi kata kunci dalam pembangunan daerah. Sebab, perencanaan tanpa anggaran itu sama dengan sebuah kepalsuan.
Karena itu, dalam pembangunan harus ada perencanaan yang baik yang didukung pendanaan yang cukup. Begitu juga penganggaran tanpa adanya perencanaan ibarat menyalip dalam tikungan. Perencanaan dan penganggaran yang buruk sama dengan merencanakan kegagalan.
Ketua DPRD Demak, H Fahrudin Bisri Slamet (FBS) mengatakan, perencanaan pembangunan yang dilakukan Pemkab Demak harus sesuai dengan otoritas tema yang menjadi sasaran. Termasuk bagaimana meningkatkan pelayanan public berbasis tekhnologi. Tema tersebut telah mengarah ke rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang ada.
“Yang perlu diingat adalah pembangunan yang dijalankan pemerintah daerah itu lebih bersifat berkelanjutan sehingga visi misi bupati dapat tercapai,” kata nya saat menjadi narasumber dalam musyawarah perencanaan pembangunan kecamatan (Musrenbangcam) tahun anggaran 2023 di ruang Bina Praja kemarin.
Ia menambahkan, janji kepada rakyat harus dipenuhi. Disinilah pentingnya peran organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai pelaksana program pembangunan. “Semua harus bekerja keras dalam satu visi dan misi,” ujarnya.
Bupati Demak, dr Eistianah mengatakan dalam membangun Demak yang diperlukan sekarang dan nanti adalah percepatan pengentasan kemiskinan dan penanganan pandemi. “Karena itu, perlu bekerja cerdas,” ujarnya.
Sekda Pemkab Demak, dr Singgih Setyono menambahkan, sebuah pembangunan memang tidak akan berjalan mulus tanpa adanya perencanaan. Dalam kegiatan apapun, termasuk dalam pembangunan, faktor perencanaan yang matang itu sangat menentukan keberhasilan. “Perencanaan itu 50 persen, team work 25 persen dan 25 persen lainnya adalah soal leadership atau kepemimpinan,” tambahnya. (hib/fth)
