RADARSEMARANG.COM, Demak – Sebanyak 173 kejadian bencana terjadi di wilayah Kabupaten Demak. Hal ini menjadi catatan dan evaluasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak. Bencana alam tersebut sulit dihindari sehingga yang perlu dilakukan adalah mewaspadai bencana serupa pada 2022.
Kepala pelaksana BPBD, Agus Nugroho mengatakan, total bencana pada 2021 lalu tersebut berdampak pada 19.319 kepala keluarga atau 68.778 jiwa dengan jumlah 307 pengungsi. Sedangkan, rumah rusak tercatat 751 dan fasilitas rusak 82, luka luka 11 orang serta meninggal 15 orang. “Untuk kerusakan dan kerugian kita taksir mencapai Rp 24.751.020.946,”ujarnya.
Berdasarkan data BPBD menunjukkan, angin puting beliung paling banyak mendominasi bencana di Demak. Yaitu, tercatat ada 58 kejadian. Kejadian tersebar di 52 desa di 12 kecamatan (kecuali Kecamatan Karanganyar dan Kebonagung). Disusul kejadian terbanyak adalah kebakaran, yaitu ada 40 peristiwa tersebar di 33 desa di 14 kecamatan.
Lalu, bencana kekeringan ada 18 kejadian terdapat di 12 desa di 7 kecamatan. Kemudian, banjir atau limpas dengan 13 kejadian terjadi di 48 desa di 13 kecamatan. “Tanggul kritis atau amblas ada 4 kejadian terdapat di 3 desa di 2 kecamatan,” tambahnya
Selain itu kecelakaan (laka) air ada 4 kejadian di 4 desa 3 kecamatan, tersambar petir 1 kejadian, laka kerja 1 kejadian, evakuasi perahu 1 kejadian, laka listrik 1 kejadian dan lainnya. Termasuk evakuasi sarang tawon 25 kejadian di 23 desa 12 kecamatan dan evakuasi ular 2 kejadian. “Ini menjadi catatan dan evaluasi, sehingga bisa diminimalisir sejak dini di tahun ini,” tambahnya. (hib/fth)