RADARSEMARANG.COM, Demak – Jajaran Satreskrim Polres Demak hingga kini masih melakukan penyelidikan terkait dengan kasus pembegalan yang berujung kematian aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ahmad Saefudin alias Asep, warga Desa Gaji, Kecamatan Guntur.
Kapolres Demak AKBP Budi Adhy Buono melalui Kasatreskrim AKP Aqil Sampurna menyampaikan, tim reskim bekerja keras dan berupaya mengungkap kasus yang menyita perhatian masyarakat tersebut. “Kita masih melakukan penyelidikan di lapangan,”katanya.
Diakui, pengungkapan kasus pembacokan yang dilakukan kawanan begal terhadap Asep tidak semudah membalik telapak tangan. Meski demikian, berbagai langkah telah dilakukan untuk mengejar para pelaku.
Baca Juga: Kronologi Tewasnya Aktivis PMII yang Dibegal di Sekitar Patung Pak Tani Demak
Sebelumnya, telah teridentifikasi setidaknya ada 4 orang pelaku mengendarai dua sepeda motor Honda Vario dan Honda Beat yang diduga sebagai pelaku. Namun, hingga kini siapa pelaku tersebut masih dalam penyelidikan dan belum menemukan titik terang. “Kita terus berupaya untuk mengungkap kasus ini. Doakan saja semoga cepat terungkap,”kata Kasatreskrim AKP Aqil.
Seperti diketahui, peristiwa yang terjadi pada Senin dinihari (13/12) sekitar pukul 00.30 yang lalu ini membuat gempar warga sekitar. Korban yang merupakan anak pasangan Abdul Khumaid, 57, dan Salamah, 54, tersebut tewas dilokasi kejadian setelah diduga ditusuk komplotan begal. Luka sobek akibat tusukan senjata tajam (sajam) mengenai bagian bawah dada sebelah kanan korban.
Dimungkinkan, korban kehabisan darah akibat luka dalam sehingga mengembuskan nafas terakhirnya. Saat kejadian, korban masih mengenakan helm warna hitam dan sandal jepit warna hitam. Juga masih membawa handphone (HP) warna biru merek Asus. Dalam kejadian ini, sepeda motor yang dikendarai korban, berupa Honda Vario Nopol AA 6654 HZ lengkap STNK dengan alamat Pasuntren 2/2 Lipursari Leksono Wonosobo tidak sempat dibawa lari pelaku. Motor tampak tergeletak di tepi jalan dilokasi korban ditusuk.
Informasi yang dihimpun RADARSEMARANG.COM, korban pernah kuliah di Universitas Sains Alquran (Unsyiq) Wonosobo. Korban sebelumnya sempat mengantar keponakannya kembali ke Ponpes Futuhiyyah Mranggen. Nah, saat pulang malam hari itu, korban dijambret di lokasi kejadian. Korban yang akrab disapa Asep ini juga diketahui pernah sebagai pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jateng. (hib/bas)