RADARSEMARANG.COM, Demak – Sosialiasi terkait dengan kesehatan reproduksi (kespro) dan stunting bagi calon pengantin dilakukan Balai Penyuluhan Keluarga Berencana (BPKB) Kecamatan Karangawen.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Desa Bumirejo tersebut diikuti para calon pengantin dan pengelola pusat informasi dan konseling remaja (PIK Remaja) di kampung KB tersebut.
Ketua Komisi D DPRD Demak dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB), Ulin Nuha menyampaikan, para calon pengantin dapat mempersiapkan diri dengan matang serta bersungguh-sungguh dalam menghadapi kehidupan rumah tangga.
Karena itu, kata dia, faktor menjaga kesehatan dengan perencanaan program KB sangat diperlukan. “Bekali diri dengan hal hal yang positif agar mental betul betul siap,”ujarnya.
Ulin mengatakan, calon pengantin bisa meningkatkan kualitas diri dengan mengasah kemampuan berkomunikasi yang baik, ikut kursus pranikah, dan terbuka soal keuangan. “Itu semua agar calon pengantin dapat bekal sebelum berumah tangga,”katanya.
Koordinator BPKB Kecamatan Karangawen, Khumaeroh mengungkapkan terkait pentingnya kesehatan reproduksi remaja dijaga. “Para remaja perlu menjauhi yang namanya seksualitas bebas, Napza dan HIV/AIDS,”katanya.
Menurutnya, para calon pengantin juga diingatkan agar memahami stunting. Dengan demikian, penyebab stunting terkait dengan kekurangan asupan gizi, protein maupun energy dapat diketahui oleh para calon ibu ibu. Soal stunting ini erat kaitannya dengan usia postur tubuh, kondisi kesehatan fisik dan psikososial.
Kasi Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga Dinpermades P2KB, Bambang Prosidiantoro menyampaikan terkait dengan 8 fungsi keluarga. Termasuk menjelaskan stunting dampak dan penyebabnya serta penanganan stunting sejak 1.000 hari pertama kelahiran.
“Karena ini masih masa pandemic, maka taati protokol kesehatan (prokes). Bagi, para remaja jangan menikah dini karena banyak risikonya,”ujar Bambang. (hib/bas)